Akhirnya aku update lagi mumpung ide lagi cair banget hehe jangan lupa ramein part ini ya! Seperti biasa vote & komen.
BAGIAN TIGA BELAS : TRENDING
Setelah nongkrong di cafe dekat kampus bersama dua sahabatnya, Jevan kembali lagi ke kampus untuk menemui Zella di taman belakang paling sepi. Kebetulan Zella sendiri mengirim pesan padanya kalau gadis itu sudah berada disana, selain itu Zella bilang dia bawa bekal makanan banyak.
Jantung Jevan seketika berdebar, beginikah rasanya jatuh cinta lagi sekian lamanya. Keberadaan Zella membuatnya seperti dulu lagi, dimana disaat ia suka kepada Zella waktu kecil. Mungkin bagi orang lain cinta masa kecil cuman cinta monyet biasa, namun berbeda dengan Jevan ia tidak bisa melupakan gadis itu.
Sejak Zella pindah rumah terutama sekolah membuatnya sedih dan mengurungkan dirinya di kamar dua Minggu. Kalau di ingat kembali, banyak rasa sakit ketika harus menerima kenyataan. Tapi waktu bertemu di fakultas yang sama, cowok tersebut lega tetapi ia tak suka gadis kesayangan nya di rundung oleh orang lain. Jevan benci sekaligus ingin menghajar mereka semua.
Jevan menapaki kakinya di taman belakang kampus paling sepi. Ia bisa melihat Zella sedang duduk di bawah pohon di alasi dengan karpet warna biru, banyak sekali kotak bekal makanan yang Zella bawa, sudut bibir Jevan berkedut ia tak bisa menyembunyikan rasa kagum nya pada gadis itu.
“Kak Jevan sini!” Panggil Zella sambil berteriak.
Spontan Jevan menempelkan jari ke bibir. “Diam, nanti orang lain dengar!” Tegur Jevan.
“Oh ya kak, maaf!” Suara Zella merendah tapi senyuman nya masih belum pudar. Gadis yang baik.
Langkah kaki Jevan menghampiri lalu duduk bersila di samping Zella. “Lo bawa apaan? Kok, banyak banget kotak bekal nya?” Jevan melipat tangan nya didada di tambah wajahnya yang angkuh.
“Ah, iya!” Zella membuka satu persatu kotak bekal yang ia bawa dari rumah nya. Semua itu hasil Zella masak, Jevan bisa melihat banyak sekali makanan menggiurkan seperti nasi, ayam goreng, sambel merah, lalapan, sayur lodeh, tempe, tahu dan satu makanan berhasil mencuri perhatian Jevan yaitu kentang balado campur Pete. Wah! Ini tidak bisa di tolak.
“Maaf ya kak, aku masak makanan sederhana mungkin ini nggak cocok buat perut kaka—” Ucapan nya terputus mendadak Jevan langsung menyerobot mengambil nasi dan kentang balado campur Pete, cowok itu memakan nya dengan lahap persis orang belum makan tujuh hari. Zella agaknya nampak terkejut melihat tingkah lain Jevan, lucu sekali bila Zella pengen memotret sebagai kenangan tapi ia lebih mengurungkan niatnya tersebut.
“Kakak suka kentang balado campur Pete ya? Kirain nggak bakal suka, biasanya orang kaya suka makanan mahal-mahal gitu,” Ujar Zella heran.
Jevan melirik ke arah Zella. “Kata siapa orang kaya nggak makan begini? Tiap hari bundaku suka masakan rumahan. bagi gue masakan rumahan paling the best kalau bahasa ortu ayah gue begini mending dahar masakan indung daripada masakan batur, masakan batur mah kurang enak na tapi masakan indung lebih nikmat terus bisa nambahan lima piring ge bisa! Pokoknya masakan yang kayak gini, gue bakal makan sampai habis!” Seru Jevan bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVANGAR (Sequel Zayyan Harquel) ✓
Teen Fiction[ FOLLOW AKUN KU DULU SEBELUM BACA ] [LENGKAP] "Kamu mungkin nggak pernah perawatan mangkanya tunangan kamu lebih milih temanmu sendiri." Jika mendapatkan perkataan seperti itu apa yang kalian rasakan? Marah, Iya. Pengen banting orang itu juga, iya...