[ FOLLOW AKUN KU DULU SEBELUM BACA ] [LENGKAP]
"Kamu mungkin nggak pernah perawatan mangkanya tunangan kamu lebih milih temanmu sendiri."
Jika mendapatkan perkataan seperti itu apa yang kalian rasakan? Marah, Iya. Pengen banting orang itu juga, iya...
Seperti biasa vote dan komen ya! Biar aku tambah semangat update nya.
Selamat membaca sayang-sayangku 💚
PEMANASAN DULU LAH YA HEHE..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JEVAN GANTENG BANGET MASYAALLAHH 😭☘️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAGIAN TIGA PULUH ENAM : RENCANA BUSUK GIO
Jafriel mengumpat dalam hati saat mengantri sekitar dua puluh menit di sebuah warung nasi padang yang makin ramai orang makan. Seharusnya ia tidak membaca pesan masuk di ponselnya, siapa lagi kalau bukan Jevan pelakunya, menyuruh cowok itu beli makanan untuk Zella.
Terkadang Jafriel aneh dengan tingkah laku Jevan semakin bucin tolol, sering kali ia memaki Jevan meskipun akhirnya ia jadi sasaran pelototan tajam dari cowok bucin itu. Udah sakit, nyusahin lagi.
“Mau sama apa lagi, kak?” Tanya Mbak penjual warung makan tersebut dengan nada ramah.
“Udah, segitu saja.” Jawab Jafriel seraya mengeluarkan satu lembar warna merah.
“Waduh, kak. Uang nya kegedean,” Raut wajah penjual itu nampak bingung.
“Buat Mbak aja, terima kasih.” Jafriel peka terhadap sekitar, duit ia banyak jadi uang lembaran merah itu cuman recehan baginya.
Ketika langkahnya berada di area parkiran, Mata tajam Jafriel menangkap sosok paling ia kenal. Ia mengerjapkan matanya barang kali ia salah lihat, ia tidak bermimpi. Jafriel lihat Alena dan satu lagi Hazriel, agak terkejut melihat perlakuan sahabatnya pada Alena sambil merangkul bahu. Astaga, plot twist macam apa ini, yang ia tahu Hazriel hanya memanfaatkan Alena saja, ternyata masih lanjut entah part keberapa.
Buru-buru ia masuk kedalam mobil, memasang seat belt dan segera meninggalkan kedai warung makan tersebut dengan perasaan campur aduk. “Shit! Itu Alena udah kayak ketakutan gitu sama Hazriel, mau kasihan juga tuh cewek emang udah jahat.” Fokus Jafriel sekarang lebih baik ngantar pesanan Jevan sebelum digebuk.
•••
“Lama banget lo ke warung makan aja lemot!” Protes Jevan usai melempar bantal kearah Jafriel. Dalam hati, ia mengumpat, berusaha sabar.
