Gyan masih menunggu Gea hingga pagi menjelang. Pria itu terkejut dan langsung terbangun dengan kesadaran yang masih belum terkumpul. Gyan memejamkan matanya dan memegangi keningnya, saat kepalanya merasakan pusing.
Gyan menghela nafasnya, ia tersadar kalau semalam ia ketiduran menunggu istrinya kembali ke rumah. Seketika itu juga Gyan langsung membuka matanya. Kini kesadarannya pun telah terkumpul.
Gyan melihat ke sekelilingnya. Kondisi kamarnya masih sama seperti kemarin. Tidak ada Gea di dalam kamar itu.
“Gea,” panggil Gyan dengan suara cukup kencang berharap si punya nama menyahut panggilannya.
Namun, nihil. Tidak ada sahutan suara Gea di dalam kamar itu. Gyan yang sudah mengecek ke kamar mandi pun segera keluar kamar, ia bergegas menuju kamar dimana dulu Gea tidur sebelum pindah ke kamar Gyan.
“Sayang!” Gyan kembali memanggil Gea setelah membuka pintu kamar tersebut.
Matanya terus mencari keberadaan wanita yang sudah mengusik hidupnya. Hingga Gyan tersadar kalau ia sangat bersalah pada Gea.
“Sayang, kamu didalam?” Gyan mengetuk pintu kamar mandi.
Berkali-kali mengetuk tidak ada sahutan, sampai ia pun membuka pintu kamar tersebut. Gyan menghela nafasnya ketika melihat tidak ada tanda-tanda Gea di dalam sana.
Gyan pun berjalan cepat keluar kamar dan menuruni anak tangga. Sambil terus meneriaki nama Gea. Hingga Mbok Nijah yang sejak tadi berada di dapur segera menghampiri Gyan.
“Tuan mencari Nona Gea?” tanya Mbok Nijah saat wanita itu sudah dekat dengan Gyan.
“Iya, Mbok. Dimana Gea?” tanya balik Gyan.
Mbok Nijah nampak meremas jemarinya. Wajahnya terlihat panin bercampur takut. Gyan mengerutkan dahinya melihat sikap Mbok Nijah.
“Ada apa, Mbok? Katakan saja dimana Gea,”
Mbok Nijah menundukkan kepalanya. “Maaf, Tuan. Itu, anu, Tuan… N-NonGea…” Mbok Nijah menggigit bibir dalamnya. Jujur saja dia sangat takut kalau Gyan akan marah pada Gea.
Gyan menghela nafasnya. “Katakan saja, Mbok. Jangan bikin saya bingung dan panik,” tegas Gyan.
“I-itu, Tuan. Nona Gea s-semalam ti-tidak pulang,” jawab Mbok Nijah dengan suara lirih.
Gyan membulatkan matanya, ia sangat terkejut mendengar ucapan Mbok Nijah.
“Apa, Mbok? Gea tidak pulang?” tanya Gyan untuk memastikan.
Mbok Nijah mengangguk. “Iya, Tuan. Nona Gea tidak kembali ke rumah sejak keluar bersama Nyonya Nike,” Gyan semakin gelisah.
Ia sudah tahu kalau istrinya benar-benar sangat marah dan kecewa padanya. Gyan bergegas kembali ke kamarnya untuk mengambil dompet dan kunci mobilnya.
Gyan memutuskan untuk mencari istrinya. Ia tahu tempat yang harus dikunjunginya, yaitu panti asuhan. Ya, Gyan sangat yakin kalau istrinya berada di sana. Dengan penuh semangat Gyan bergegas menyalakan mobilnya. Gyan akan berusaha membujuk sang istri untuk pulang ke rumah dan membicarakan masalah mereka berdua.
Sementara itu di tempat lain, Hans juga sedang mencari keberadaan Gea. Pria itu sejak semalam sudah meminta bantuan Alex untuk mencari Gea. Namun, hasilnya nihil.
Hans menghela nafasnya setelah menghubungi Alex. “Kamu dimana, Gea? Kenapa ponselmu tidak aktif?” monolog Hans.
Sedangkan Alex sendiri, juga bingung dimana Gea berada. Bahkan sudah dua pria yang menanyakan keberadaan Gea. Ya, Gyan juga sempat menghubunginya dan menanyakan keberadaan Gea. Namun, Alex tetap menjawab tidak tahu karena pada kenyataannya memang dia tidak tahu dimana Gea sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/365359785-288-k922056.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT CONSIDERED (21+)
Romance(Jangan lupa tinggalkan jejak, komen & vote nya ya geys. Terimakasih 🥰🙏) 💚 Kisah Geani sebagai istri yang kehadirannya tidak pernah dianggap. Bahkan tidak pernah dicintai, karena bayang-bayang sang mantan kekasih suaminya selalu melekat dalam di...