51. END

2.9K 25 0
                                        

Setelah menghabiskan siang dengan olahraga panas dan menggairahkan. Membuat Gea terlelap karena kelelahan. Gyan benar-benar tidak berhenti membuat Gea melayang di dalam surga duniawi. Entah sampai berapa jam Gyan terus memompa tubuh Gea dengan tempo cepat. 


Gyan tersenyum dan terus mengecup seluruh wajah Gea. Gyan sengaja melakukan hal tersebut, agar Gea bangun dari tidurnya. Karena hari sudah mulai sore. Ya, saat ini jam sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Gyan sudah terlihat sangat segar setelah membersihkan dirinya. 


“Bangun tukang tidur,” ucap Gyan yang masih mencoba membangunkan Gea. 


Gea tidak terusik, wanita itu hanya menggeliat pelan dan malah semakin masuk ke dalam pelukan suaminya. Gyan tersenyum geli melihat tingkah istrinya. Gyan mengecupi wajah Gea kembali, lalu ia menatap wajah istrinya yang malah terlihat semakin nyaman dalam tidurnya. 


Cukup lama ia memandangi wajah Gea, dengan tatapan yang sulit diartikan. Gyan menghela nafasnya dalam-dalam, sepertinya dia saat ini sedang memikirkan sesuatu. Gyan pun menggeleng dengan cepat. 


“Sayang, bangun. Ini sudah sore,” bisik Gyan sambil memutar dan menarik pelan puting dada Gea. 

Gea mulai terusik saat merasakan geli dan nikmat menjadi satu. Ia mengerjapkan matanya dan mendapati suaminya yang sedang tersenyum genit. 


“Mas, aku lelah.” 

Suara Gea terdengar begitu parau, ia terlihat sangat lelah. 


“Sudah sore, sayang. Ayo, bangun.” 

Gea membuka matanya dan menatap wajah suaminya yang sudah terlihat sangat segar. Gea mengernyitkan dahinya. 


“Kamu sudah mandi, ya? Curang sekali,” celetuk Gea yang membuat Gyan terkekeh geli. 


“Tadi aku mandi pas dengar suara Azan,” jawab Gyan. 

“Ayo, mandi. Habis itu sholat Ashar,” sambung Gyan. 

Gea pun bangun dan melilitkan selimut ke tubuhnya. Ia berjalan menuju kamar mandi, sementara Gyan membantu Gea menyiapkan pakaian santai istrinya itu dan juga mukena. Setelahnya Gyan berjalan keluar kamar. 


Beberapa menit kemudian Gyan sudah kembali dari bawah sambil membawa dua gelas jus dan juga salad jelly yang masih ada di kulkas. Tidak lama pintu kamar mandi terbuka, Gyan tersenyum melihat Gea. 


“Aku sudah menyiapkan pakaianmu. Segeralah berpakaian dan sholat. Lalu kita ngemil,” kata Gyan seraya mengangkat nampan yang dibawanya. 


Gea tersenyum dan mengangguk. “Terima kasih, Mas. Aku akan segera berpakaian,” Gea pun segera menuju walk in closet. Sementara Gyan membuka pintu balkon dan meletakkan nampan yang dibawanya di atas meja. 


Sambil menunggu Gea, Gyan memilih  duduk di ayunan sambil mengutak atik ponselnya. Detik berikutnya ia pun terlihat seperti orang yang melamun. Pandangannya lurus ke depan. 


Gea segera merapikan mukenanya dan hendak menyusul suaminya yang ada di balkon. Dahi Gea berkerut saat melihat suaminya sedang melamun. Ia tersenyum dan terus berjalan menghampiri Gyan. 

“Mas,” 

Gea menyentuh lengan suaminya, dan membuat Gyan terkejut dengan kedatangan Gea. Gyan tersenyum saat melihat istrinya, ia menepuk sisi sebelahnya. Gea pun segera duduk di sebelah Gyan. 

“Kenapa melamun?” tanya Gea. 

“Eeh?” 

Gea menghela nafasnya. “Apa ada yang mengganggu pikiranmu? Sampai kamu melamun seperti itu,” tanya Gea kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NOT CONSIDERED (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang