17. Ke Panti Bersama

1.2K 27 0
                                    

Satu minggu telah berlalu, hari-hari Gea tidak ada perubahan sama sekali. Seperti biasa dia akan sibuk di rumah memantau toko kuenya yang dikelolah oleh Nike, Gea juga selalu menyiapkan sarapan dan makan malam untuk suaminya dan juga dirinya. Ya, semenjak Gyan makan sarapan bersama kedua orang tuanya waktu itu. Pria itu mulai terbiasa makan masakan Gea.

Soal tes DNA, Gea juga sudah membicarakan semuanya pada Gyan. Pria itu juga setuju dan akan melakukannya bulan depan. Itu artinya Gyan juga akan ikut pemeriksaan pada janin Gea.

Sebelum Gyan berangkat ke kantor, Gea minta izin untuk ke panti. Setelah mendapat izin dari  Gyan, Gea pun segera berangkat ke panti bersama Alex setelah Gyan berangkat ke kantor.

Namun, baru saja mobil yang dikendarai Gyan keluar dari halaman rumah. Tiba-tiba saja mobil itu kembali dan membuat Gea yang sedang bersiap kebingungan.

Gea pun keluar kamar dan segera menemui Gyan. Saat hendak menuruni anak tangga, ia berpapasan dengan Gyan.

“Apakah ada yang tertinggal?” tanya Gea bingung.

Gyan menatap Gea yang saat ini sedang menatapnya bingung. “Tidak ada, hanya saja aku ingin mengantarkan kamu ke panti. Katakan pada Alex kalau kamu akan pergi bersamaku,” jawab Gyan dengan ekspresi wajah dinginnya.

Gea cukup terkejut mendengar ucapan Gyan. Tumben sekali, pikir Gea.

Tanpa berbasa-basi pun akhirnya Gea memberitahukan Alex kalau hari ini dia akan ke panti asuhan bersama Gea. Alex pun sama halnya seperti Gea yang terkejut dengan sikap Gyan, yang mau mengantarkan Gea.

“Jangan lama-lama bersiapnya. Aku tunggu kau dibawah,” ujar Gyan berlalu begitu saja kembali menuruni anak tangga.

Gea menghela nafasnya, tanpa berkomentar lagi ia pun segera mengambil tas dan ponselnya yang masih di dalam kamar.

Setibanya di lantai bawah, Gea tidak melihat Gyan di ruang tamu. Lalu Gea pun keluar dan melihat mobil Gyan sudah ada di dalam mobil. Alex yang melihat Gea sudah keluar pun segera menghampiri.

“Silahkan, Nona.” Alex mempersilahkan Gea berjalan menuju mobil Gyan.

Gea tersenyum dan mengangguk, ia pun menghampiri mobil Gyan bersama Alex. Di dalam mobil Gyan mengeratkan genggamannya pada stir mobil saat melihat kedekatan Alex dan Gea. Tambah lagi, Gea tersenyum lebar pada Alex. 

Alex membuka pintu mobil depan, dan membuat Gea mengerutkan dahinya. Lalu ia pun sedikit menunduk melihat ke arah Gyan.

“Aku duduk dibelakang atau di depan?” tanya Gea.

“Duduk di depan. Kamu pikir aku supirmu, hah?” Gyan berdecak kesal menjawab pertanyaan Gea.

Gea menghela nafasnya, lalu ia  pun masuk kedalam. Alex menahan tawanya ketika mendengar ucapan Gyan yang sedikit kesal.

Alex menatap dengan tatapan penuh arti pada mobil Gyan yang sudah melaju meninggalkan pekarang rumah.

“Semoga ini awal untuk kedekatan kalian berdua. Aku harap kamu menyadari tentang perasaanmu pada Gea, Gyan.”

Alex teringat dengan pembicaraan antara dirinya dan Gyan beberapa hari yang lalu. Dimana Alex sendirilah yang menemui Gyan di perusahaan setelah dirinya menemani Gea ke rumah kedua mertuanya.

Saat itu, kebetulan sekali Nadeem meminta Alex membawakan beberapa berkas yang tertinggal di rumah. Kesempatan itu pun tidak disia-siakan oleh pria itu. Tanpa sepengetahuan Gyan, Alex mendatangi perusahaan.

Setibanya di perusahaan Alex segera menemui Nadeem di ruangannya. Setelahnya, barulah dia datang ke ruangan Gyan. Kedatangan Alex tentu saja membuat Gyan terkejut.

NOT CONSIDERED (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang