Gyan langsung berlari setelah memarkirkan mobilnya. Ia berjalan menaiki tangga dan menuju kamarnya. Gyan membuka pintu kamar dengan pelan-pelan. Dapat ia lihat Gea yang sedang meringkuk di atas tempat tidur. Gyan juga dapat mendengar isakan tangis dari istrinya.
Gyan menghela nafasnya, sepertinya dia harus kembali bersabar menghadapi mood wanita hamil. Perlahan Gyan naik ke atas kasur dan memeluk tubuh Gea. Namun, dengan cepat Gea menyingkirkan tangan dan memberontak agar Gyan tidak memeluknya.
"Pergi!" bentak Gea dengan iringan suara tangisnya.
Gyan tersenyum dan terus berusaha memeluk tubuh istrinya. Walau berkali-kali Gea memberontak, tapi Gyan kekeh pada tindakannya.
"Maaf,"
"Basi," celetuk Gea yang membuat Gyan menahan tawanya.
"Kalau basi jangan kelamaan disimpan nanti takut jamuran," goda Gyan yang langsung mendapat cubitan di tangannya. Membuat pria itu meringis. Namun, dengan cepat Gyan mengeratkan pelukannya sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Gea.
"Maafkan aku, sayang. Tadi aku tidak sengaja bertemu dengan Hesty di rumah sakit," ucap Gyan dan membuat Gea menoleh ke belakang.
"Hesty?" beo Gea dan dibalas anggukan oleh Gyan.
"Sedang apa dia? Kenapa nggak kasih kabar aku?" tanya Gea yang mulai dilanda kebingungan.
Gea dapat mendengar helaan nafas berat dari suaminya. Membuat Gea membalikkan tubuhnya menghadap suaminya. Gea dapat melihat kalau suaminya itu sedang memendam sesuatu.
"Ada apa? Kau belum menjawab pertanyaanku tadi, Mas. Kenapa Hesty ada di rumah sakit, apa yang dilakukannya di sana?" tanya Gea kedua kalinya.
"Mas Abyan," jawab Gyan singkat.
"Kenapa dengan Mas Abyan?"
"Tadi saat aku baru keluar dari toilet, tidak sengaja melihat Hesty sedang bersama salah satu orang kepercayaan Mas Abyan. Aku tahu karena aku mengenalnya," Gyan mengingat saat pertemuannya dengan Hesty di rumah sakit.
"Aku mengejar mereka, dan diam-diam aku mengikutinya. Saat mengikuti mereka feeling aku sudah nggak enak banget. Ternyata benar, saat aku tiba di lantai 2 aku lihat Hesty dan Dilan masuk ke dalam ruang VVIP. Lalu aku bertanya pada suster jaga di lantai itu, dan kamu tahu siapa yang ada di dalam ruangan itu?" Gea menggeleng dengan cepat.
"Mana aku tahu. Kamu belum kasih tahu aku, Mas." jawab Gea dan Gyan pun menepuk keningnya. Sepertinya Gea sedikit nge-hank, sampai ia tidak sadar kalau sebenarnya Gyan sudah memberikan clue kepadanya.
"Bukankah tadi aku sudah mengatakan Mas Abyan, sayang?" tanya Gyan mengingatkan Gea.
Bibir Gea membulat, lalu ia tersenyum menampilkan deretan giginya yang putih. "Oh, iya. Lupa," jawab Gea.
Gyan tercengang mendengar jawaban istrinya, lalu ia menggeleng dan tertawa kecil.
"Memangnya Mas Abyan sakit apa? Kenapa Hesty tidak memberitahukan aku atau kamu?"
"Nah, itu dia. Aku tadi sempat kesal dan juga memarahinya. Sampai aku mengabaikan panggilan telepon darimu," jawab Gyan. "Maaf, ya."
Gea mengangguk dan tersenyum. "Iya, Mas. Aku juga minta maaf atas sikapku tadi," ucap Gea dan langsung mendapat kecupan di bibirnya dari Gyan.
"Mmm, ngomong-ngomong kamu tadi bilang sempat memarahi Hesty. Memangnya apa yang kamu katakan padanya?" tanya Gea yang kembali penasaran dengan cerita Gyan.
![](https://img.wattpad.com/cover/365359785-288-k922056.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT CONSIDERED (21+)
Romantik(Jangan lupa tinggalkan jejak, komen & vote nya ya geys. Terimakasih 🥰🙏) 💚 Kisah Geani sebagai istri yang kehadirannya tidak pernah dianggap. Bahkan tidak pernah dicintai, karena bayang-bayang sang mantan kekasih suaminya selalu melekat dalam di...