Malam semakin larut, tanpa terasa Abyan dan Hesty mengobrol cukup lama di tempat makan pecel ayam tersebut. Samar-samar keduanya mendengar suara gemuruh dari langit. Sepertinya malam ini akan turun hujan.
"Sebaiknya kita segera pulang saja, Tuan. Karena sebentar lagi akan turun hujan," ucap Hesty seraya melihat langit malam ini.
"Ayo. Apakah rumahmu masih jauh?" tanya Abyan setelah mengajak Hesty untuk segera pergi dari tempat makan.
"Tidak, Tuan. Lewat perempatan kedua baru sampai rumah kontrakanku," jawab Hesty.
Abyan mengangguk dan segera melajukan kendaraannya. Namun, baru beberapa kilometer mobil yang dikendarai Abyan mendadak berhenti. Membuat Abyan dan Hesty bingung.
"Lhoh, kenapa? Apa ada masalah dengan mobilnya, Tuan. Kenapa berhenti mendadak seperti ini?" tanya Hesty yang dilanda kepanikan.
Abyan mengerutkan dahinya. "Aku pun juga tidak tahu. Tunggu sebentar aku cek dulu mesinnya," jawab Abyan seraya melepas seat belt nya.
Hesty pun ikut keluar dan tak lupa menyelempangkan tali tasnya di punggungnya. "Bagaimana, Tuan?" tanya Hesty lagi.
"Hmm, aku pun juga tidak paham dengan mesin mobil. Biar aku hubungi bengkel langgananku," Abyan pun merogoh ponselnya dan segera menghubungi bengkel langganannya.
Perlahan dan pasti air hujan pun mulai turun begitu cepat dengan derasnya. Membuat Hesty dan Abyan panik dan langsung masuk ke dalam mobil. Abyan sempat terkena hujan dan membuka bajunya basah hampir setengah bagian atas, karena tadi dia berdiri agak jauh dari mobil. Sementara Hesty tidak terlalu basah karena dia berdiri tepat di samping mobil.
"Baju kamu jadi basah," ujar Hesty saat ia melihat kondisi Abyan yang sedikit basah.
Abyan tersenyum tipis. "Hmm, tidak apa-apa. Nanti juga kering sendiri," jawab Abyan yang membuat Hesty berdecak kecil.
"Nanti kamu masuk angin, dan alergi kamu kambuh. Aku tahu kalau kamu tidak bisa terkena air hujan," cetus Hesty yang terlihat masih begitu panik.
Abyan menoleh menatap Hesty dan dapat ia lihat wajah khawatir milik gadis itu. Membuat Abyan merasakan perasaan yang aneh, bahkan dirinya pun juga bingung. Kenapa Hesty mengetahui soal alerginya. Hesty masih sibuk memperhatikan pakaian basah yang dikenakan di tubuh Abyan.
"Tuan, apakah kamu menyimpan pakaian di mobil? Bagaimanapun juga kamu harus tetap mengganti pakaian yang basah itu," kata Hesty lagi.
Lamunan Abyan buyar seketika setelah mendengar suara Hesty. Ia menoleh dan melihat, kalau wanita itu sudah mencari sesuatu di bagian kursi belakang. Abyan masih terdiam karena merasakan gatal dan panas di kulitnya. Ia terus menggaruk lehernya yang mulai terasa gatal.
Sementara Hesty masih mencari beberapa helai pakaian yang mungkin sengaja ditinggalkan di mobil oleh Abyan. Namun, sayangnya ia tidak menemukan satu helai pakaian Abyan.
"He-Hesty," lirih Abyan dengan suara tercekat.
Hesty menoleh dan sangat terkejut melihat kondisi Abyan yang sudah timbul bintik merah dan wajahnya pun terlihat sudah memerah. Abyan terus menggaruk-garuk tubuhnya, bahkan ia sudah membuka jas dan kemeja yang dikenakannya.
"Ya Allah, Tuan. Jangan digaruk terus!" pekik Hesty.
"Ini sangat gatal dan panas, Hesty. Aku nggak tahan gatal," suara Abyan sudah mulai terdengar serak dan lirih.
![](https://img.wattpad.com/cover/365359785-288-k922056.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT CONSIDERED (21+)
Storie d'amore(Jangan lupa tinggalkan jejak, komen & vote nya ya geys. Terimakasih 🥰🙏) 💚 Kisah Geani sebagai istri yang kehadirannya tidak pernah dianggap. Bahkan tidak pernah dicintai, karena bayang-bayang sang mantan kekasih suaminya selalu melekat dalam di...