bagian 08.

407 24 0
                                    

Pagi hari pun tiba melvin baru saja bangun tadinya ia berniat untuk berangkat bekerja ke kantor namun setelah mengecek suhu tubuh haidar ia mengurungkan niatnya untuk ke kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari pun tiba melvin baru saja bangun tadinya ia berniat untuk berangkat bekerja ke kantor namun setelah mengecek suhu tubuh haidar ia mengurungkan niatnya untuk ke kantor

Melvin masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, selesai mandi dan memakai pakaian nya melvin langsung menuruni turun menuju dapur ia berniat untuk membuat bubur untuk haidar

Melvin saat ini sedang sibuk memasak dan membuatkan bubur untuk haidar ia juga membereskan rumahnya mulai dari ngepel, nyapu, nyuci dll setelah memasak ia duduk di sofa ruang tv untuk beristirahat

Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi matahari sudah terbit menyoroti gorden kamar mereka membuat haidar terbangun dari tidurnya ia merasa kepalanya benar" berat

"Pusing banget kepala gw juga rasanya berat banget, pengen kencing gw anjir tapi ga kuat pusing" ujarnya menahan agar ia ta kencing di kasur namun sia" ia kelepasan kencing di kasur

"Aaa ini gimana, BUBU" saat haidar memanggil bubu ibunya melvin sembari menangis melvin mendengar nya jadi ia langsung berlari menuju kamarnya

"Haidar ada apa" tanya melvin menghampiri haidar "jangan kesini, mau bubu" tangis haidar semakin kencang, namun melvin ta mendengar ucapan haidar ia menghampiri haidar

Melvin jongkok di samping ranjang dekat haidar, melvin mengelus surai rambut haidar "ada apa, mengapa kamu menangis, apa ada yang sakit" tanya melvin lembut

"Mau bubu hiks" ujar haidar kkh melvin mau ta mau harus menelfon bubu nya pagi" seperti ini

Hallo Vin ada apa jam segini telfon bubu

Bubu bisa ke sini sekarang?

Kenapa vin ada apa

Haidar manggil bubu terus dia lagi nangis sekarang suhu tubuh nya naik lagi

Bubu ke sana sekarang

Ten memutuskan telfon nya begitu saja "jean jean" panggil ten kepada anak bungsunya "apa bu" tanya jean "haidar ijinin ya sayang dia sakit" ujar ten lalu pergi meninggalkan jean dan jamal

Ten sudah berpamitan kepada Jamal terlebih dahulu "tadi Jean denger obrolan bubu di telfon, ko haidar ga manggil mae aja ya dad kenapa bubu" tanya jean bingung

"Karena sedari kecil haidar ga pernah meminta atau apapun sama teni maupun joni" jawab Jamal "kenapa gitu dad" tanya jean lagi "kamu ingat ga dulu haidar pernah kecelakaan waktu main sama kamu

Jean menganggukkan kepalanya "nah haidar sempet minta di temenin orang tuanya di rumah sakit, haidar juga pernah minta banyak hal sama mereka tapi mereka cuma jawab nyusahin, beban maka dari itu haidar lebih berani sama bubu karena dia sering bubu beliin mainan dll" jelas jamal panjang  lebar

***

Bubu sudah sampai di rumah melvin saat ini bubu sedang memeluk haidar yang masih menangis melvin hanya menyaksikan "kenapa bayinya bubu, ada yang sakit sayang?" Tanya ten

"Bubu maaf" ujar haidar menundukkan kepalanya "maaf untuk apa sayang" tanya ten "bubu idar pipis di kasur" ujar haidar pelan namun ten mendengarnya tetapi tida dengan melvin

"Astaga sayang ngga papa jangan nangis, nanti melvin bawa ke laundry seprainya" ujar ten mengelus kepala haidar "sekarang kamu bersihkan tubuh kamu pake air hangat biar bubu yang ganti seprainya"

Haidar langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya melvin mendekati ten "bu haidar pipis?" Tanya melvin berbisik "iya, kenapa mau marah?" Teriak ten kepada melvin

"Engga bu melvin hanya bertanya" ujar melvin, melvin mengambil seprai baru dari lemari, pipis haidar ga sampe tembus ke kasur ya ges

Selesai mandi haidar langsung berlari memeluk melvin ia kira itu ten jadi haidar memeluknya pandangan haidar sedikit buram akibat pusing, melvin dengan senang hati menerima pelukan haidar

"Bubu dingin idar ga kuat" ujarnya "duduklah saya akan mencarikan baju hangat" ujar melvin ia mengambil salah satu hoodie tebal miliknya

"Ini besar melvin" ujarnya setelah memakai pakaian melvin "tida papa pakai saja, kita ke dokter sekarang saya takut kamu kenapa" hidar" ujar melvin

"Ga mau takut di suntik" ujar haidar "anak motor takut di suntik" ujar melvin meledek haidar, haidar yang di ledek hanya diam




Vote, komen.

MELVIN & HAIDAR | MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang