bagian 28. fitnah

244 15 0
                                    

Brugh, suara pintu terbanting keras, haidar yang mendengar suara itu hati" untuk turun kebawah takutnya itu maling havvi juga sedang duduk dengan wajah ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brugh, suara pintu terbanting keras, haidar yang mendengar suara itu hati" untuk turun kebawah takutnya itu maling havvi juga sedang duduk dengan wajah ketakutan

"Haidar dimana kamu turun" teriak joni "haidar jangan sembunyi kamu" teriak joni kembali, haidar menyadari bahwa ia akan di marahi oleh sang ayah walaupun ia tida tau kesalahannya apa ia akan tetap di marahi

Haidar menyalakan tv dengan volume lumayan kencang "avi sayang kamu diem di sini ya jangan turun ke bawah, di bawah ada pencuri bubun harus mengusirnya" ujar haidar lalu pergi menemui ayahnya

"Ga sopan tau dad ga ketuk pintu dulu, meskipun ini rumah anak daddy, daddy tetep harus ketuk pintu" h
"Apa tadi anak? Apa masih pantes kamu di panggil anak seorang joni dan teni" j
"Maksud daddy apa" h
"Halah ga usah pura" kamu, kamu sengaja ngejebak daddy sama mae kan" j
"Daddy apaan si datang tanpa ketuk pintu terus fitnah haidar" h

Havvi yang takut akan terjadi sesuatu kepada haidar, langsung keluar kamar mengintip dari atas

PLAK BRUGH.

Suara tamparan dan seperti suara benda jatuh dari ketinggian, joni menampar pipi haidar dan mendorong haidar sampai ia tersungkur di lantai rumahnya, ia masih bingung apa salahnya menjebak apa, joni menghampiri haidar yang sudah terduduk di lantai

PLAK PLAK

Joni kembali menampar haidar "ga usah macem" kamu sama daddy mati aja kamu anak sialan" ujar joni, joni mengambil sapu yang ada di dapur rumah haidar

Joni mematahkan gagang sapu yang tidak terpakai itu lalu memukul haidar menggunakan gagang sapu sampai tubuh haidar memar" di saat joni hampir membanting kan pas bunga ke arah wajah haidar, havvi turun untuk melindungi haidar

"STOP, JANGAN PUKUL BUBUN JANGAN" havvi memeluk tubuh haidar yang sudah ta berdaya air mata havvi terus keluar "PERGI JANGAN SAKITI BUBUN AVI" teriak havvi, joni pun langsung pergi meninggalkan haidar dan havvi

"Aaa bubun, bubun avi tolong bubun" ujar havvi di iringi isakan tangis "sayang bubun gapapa, jangan nangis ya" haidar menangkup pipi havvi dan memeluk erat tubuh anaknya

Haidar mengabaikan rasa sakitnya agar anaknya tenang "kita ke kamar lagi ya, bubun mau tutup pintu dulu" havvi berjalan menaiki tangga sedangkan haidar menutup pintu dan menguncinya setelah itu ia menghampiri havvi ke kamar

Haidar dan havvi sudah tertidur, haidar tidur tanpa mengganti pakaian nya rasanya untuk mengganti pakaian saja lemas

***

Haidar terbangun dari tidurnya karena merasa tubuhnya sangat sakit "duh badan gw sakit banget, jam berapa si sekarang" haidar melihat jam yang ada di kamarnya jam menunjukkan pukul 02.51

Haidar berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah itu ia mengganti pakaiannya dan menghampiri havvi, haidar mengelus kepala havvi "lucu banget si, anak siapa si ini lucu banget"

Haidar memandangi wajah anaknya sangat lama "vi kangen daddy ga si, bubun kangen banget pengen tidur tapi di peluk daddy" ujar haidar masih setia menatap sang anak

Ting Ting Ting. Anggap aja itu suara bel ya, haidar yang mendengar suara bel rumahnya berbunyi langsung turun haidar membuka pintu rumahnya pelan" ia takut jika itu daddy nya

"Lama banget buka pintu doang" ujar melvin "loh mas katanya tiga hari ini baru dua hari" tanya haidar "banyak nanya" ujar melvin, membuat haidar diam

Saat haidar akan beranjak menuju kamarnya ucapan melvin menghentikan langkahnya "ini kenapa berantakan haidar" ujar melvin dengan nada tinggi haidar sebelumnya tida pernah di bentak oleh melvin jadi ia kaget saat melvin membentaknya

"Tadi ada tikus, itu bekas mukul tikus nanti pagi aku beresin ko" h
"Kamu tau kan saya tida suka rumah berantakan" m
"I-iya aku beresin sekarang" haidar menahan air matanya agar tida jatuh haidar mulai membereskan semuanya karena tanggung jadi ia sekalian membereskan pekerjaan rumahnya, jam 05.35 haidar langsung memasak

Melvin turun dengan seragam kantornya "mas makan dulu" melvin sama sekali tida menggubris ucapan haidar, melvin langsung berangkat ke kantor

Havvi yang sudah bangun dan melihat daddy nya mengabaikan haidar, havvi langsung menghampiri haidar dan memeluknya erat "bubun avi laper" ujar havvi

Haidar menyadari sesuatu dari havvi ia melihat mata havvi yang berkaca" apa mungkin mencari haidar pikirnya, haidar berjongkok di depan havvi "sayang avi kenapa?"

Havvi menundukkan kepalanya "gapapa sayang kalo ada apa" bilang sama bubun, ini avi kenapa? H
"Avi tadi mau di mandiin sama daddy, tapi daddy nya malah marahin avi" v
"Aduh sayang daddy kan baru pulang, mungkin daddy cape jadi dia ga sengaja marahin avi" h
"Maafin avi bubun" v
"Gapapa sayang" h


Vote ga, ga vote gentayangin.




MELVIN & HAIDAR | MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang