Saat ini melvin dan haidar berada di rumah teni pulang dari rumah sakit haidar minta di antar ke rumah mae dan daddy nya, Ten juga sudah pulang tadi di antarkan oleh melvin sebelum ke rumah teni
"Loh vin ke sini ko ga ngabarin mae" tanya ten "mendadak mae, haidar minta pulang ke sini mungkin rindu dengan mae" jawab melvin, haidar hanya diam di samping melvin
Haidar sedari dulu memang jarang mengobrol dengan orang tuanya "kamu itu kebiasaan kalo mau kemana" mendadak gimana kalo pas melvin nya sibuk" ujar teni kepada anak bungsunya
"Udahlah gw lagi yang salah" batin haidar "haidar kamu kenapa si dari dulu nyusahin banget" ujar teni melanjutkan ucapannya haidar masih diam enggan untuk menjawab
"Haidar mae lagi ngomong sama kamu" bentak teni kepada haidar "IYA HAIDAR NYUSAHIN KALIAN, KALIAN TERBEBANI KARENA ADANYA HAIDAR, KENAPA DULU PAS NGANDUNG HAIDAR MAE GA GUGURIN AJA" jawab haidar meninggikan nada bicaranya
Plak
satu tamparan lolos mengenai pipi milik haidar "kurang ajar kamu haidar" ujar joni, haidar yang merasa pusing sedikit oleng namun ia berusaha menahannya agar tida tumbang "daddy ga ngajarin kamu buat kurang ajar" sambung nyaMelvin menahan tubuh haidar yang semakin lemas "iya kalian emang ga pernah ngajarin haidar apapun kalian sibuk sama pekerjaan kalian ga pernah ada waktu buat haidar" ujarnya
"Kami kerja juga buat kamu haidar" ujar teni "oh ya buat haidar, kalo emang buat haidar ga mungkin haidar di suruh jualan di sekolah cuma buat jajan haidar dan bayar sekolah haidar, itukah yang namanya nyusahin kalian" jawab haidar pergi meninggalkan melvin, teni dan joni
Joni dan teni terduduk diam mendengar ucapan haidar bahwa ia dulu berjualan agar mendapatkan uang jajan
***
Malam hari pun tiba melvin dan haidar sedang berbaring di kasur haidar menatap langit" kamarnya sementara melvin menatap haidar yang matanya sudah berkaca"
Haidar membelakangi melvin karena ia merasa air matanya akan tumpah "ne idar mau ikut nene, jemput idar ne" batin nya, air matanya lolos mengenai pipinya
Melvin turun dari kasur ia duduk di lantai samping haidar, melvin mulai mengelus surai haidar "jangan menangis nanti kepala kamu semakin pusing sayang" ujar melvin lembut
"Tida apa mereka seperti itu kepada kamu, kamu masih punya saya, bubu dan daddy saya sayang kepada kamu begitupun dengan bubu dan daddy jangan pernah merasa sendiri, ada saya" ujar melvin menenangkan haidar
Haidar mengangguk kan kepalanya, ia sudah berhenti menangis biasanya jika sedang kacau seperti ini haidar merokok dan meminum obat penenang berlebihan
Haidar turun ke bawah untuk mengambil air minum karena ia merasa kepalanya semakin pusing jadi ia ta sengaja menyenggol pas bunga yang ada di dekatnya suara pecahan pas bunga itu terdengar oleh teni, Joni begitupun dengan melvin
Teni dan joni langsung menghampiri haidar "haidar maksud kamu apa, ini pas bunga mahal haidar kaya kamu bisa ganti aja" bentak teni kepada haidar, melvin yang mendengar teni membentak haidar ia langsung buru" menuruni anak tangga
"Haidar bisa ganti ko mae" jawab haidar pelan "uang darimana kamu, dari melvin hah? Kamu itu morotin duit melvin aja, mae tau ko kamu ga cinta sama melvin kamu cuma morotin harta melvin" ujar teni bisa"nya ia berbicara seperti itu kepada anaknya sendiri
"Mae boleh benci haidar tapi jangan fitnah haidar, haidar emang belum cinta sama melvin tapi haidar ga akan morotin harta melvin" jawab haidar pergi ke luar rumah
Vote, komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVIN & HAIDAR | MARKHYUCK
Teen FictionJANGAN SALAH LAPAK, INI LAPAK BXB. Udah di kasih tau jangan ngeyel Haidar yang di kenal jago balapan dan sangat pendiam, di jodohkan dengan melvin anak sahabat orang tua nya Haidar sedari kecil di urus oleh nenek dan kakeknya ia tidak pernah mendapa...