bagian 31. sadar

228 15 0
                                    

Di siang hari Haidar sedang duduk di taman belakang rumahnya ia menatap bunga" yang ia tanam dengan Melvin sebelum mereka memiliki Havvi, Melvin berjalan menghampiri Haidar yang sedang melamun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di siang hari Haidar sedang duduk di taman belakang rumahnya ia menatap bunga" yang ia tanam dengan Melvin sebelum mereka memiliki Havvi, Melvin berjalan menghampiri Haidar yang sedang melamun

"Haidar" Melvin memanggil Haidar, yang merasa di panggil juga melihat ke sumber suara "Mas mau minta maaf ud-" belum sempat Melvin menyelesaikan ucapannya Haidar langsung menyela ucapan Melvin

"Maaf karena udah selingkuh, udah bilang mau dinas padahal nyamperin selingkuhan nya dan maaf ga kasih kabar, udahlah ga perlu di bahas mau selingkuh yaudah"

"Dengerin dulu penjelasan Mas makanya biar ga salah paham, duduk sini" Melvin menepuk kursi kosong di sebelahnya Haidar menghampiri dan duduk di samping Melvin

"Dengerin Mas ya" Haidar menganggukkan kepalanya sebagai jawaban namun matanya tetap menatap bunga "pertama Mas ga selingkuh, kedua Mas ga pernah ada hubungan sama dia, dia anak dari pak beno yang mau kerja sama, sama Mas" Melvin menggantung ucapan

"Kamu dengerin Mas ga" tanya Melvin saat menyadari bahwa Haidar sibuk memainkan bunga yang jatuh "dengerin ko, lanjutin" Haidar menjawab dengan nada kecil "liat Mas, kalo orang lagi bicara itu liat orangnya" Haidar mengubah posisinya jadi menghadap Melvin

"Mas udah batalin kerja sama, sama dia kamu harus percaya sama Mas, Mas ga bakalan berpaling dari siapapun, Mas inget gimana perjuangan Mas dapetin kamu"

"Soal ga kasih kabar Mas emang ga buka hp di sana Mas sibuk ngurusin kerjaan Mas biar bisa pulang cepet Mas ngerasa bakal terjadi sesuatu di rumah makannya Mas pulang cepet"

"Ternyata bener dugaan Mas ada sesuatu yang terjadi dan bukan cuma karena wanita itu oh iya Mas ga pernah tidur sama dia itu editan coba kamu liat lebih teliti"

"Dan ya kenapa kamu ga bilang sama Mas kalo Daddy pukul kamu, kamu taukan Mas sakit banget denger itu dari Havvi bukan dari kamu langsung Mas juga liat cctv ternyata emang bener"

"Masuk ya Mas obatin" Haidar menganggukkan kepalanya, semarah apapun Melvin, Melvin ga bakalan berani ngebentak atau marahin Haidar

Melvin mengompres seluruh tubuh Haidar yang lebam membiru setelah itu Melvin mengoleskan salep di seluruh tubuh Haidar yang lebam membiru

"Melv maaf udah nuduh kamu" ujar Haidar menundukkan kepalanya merasa bersalah "hey, engga usah minta maaf gapapa sayang" Melvin memeluk tubuh Haidar

***

"Daddy, Bubun mana?" V
"Ga ada, Bubun ke supermarket" M
"Kenapa Bubun ga ajak Avi, Bubun marah banget ya sama Avi, Avi ga di ajak" Havvi mulai meneteskan air matanya
"Aduh, udah Vi jangan nangis nanti Daddy di marahin Bubun" M
"Hiks Avi mau sama Bubun" Havvi menangis kejer

"Ini anaknya di apain si Melv" tanya Haidar memangku anaknya "Daddy bohong, Bubun ada di rumah" Havvi turun dari pangkuan Haidar dan memukul Melvin "alah segitu ga kerasa" ledek Melvin

"Anak sama bapak ga ada akur" nya, tau dah ah pusing" batin Haidar, menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak dan bapaknya, Havvi yang kesal karena di ledek langsung turun mengambil telpon

Crashh.

Suara teplon yang kena kepala Melvin, sepertinya Havvi meniru Haidar saat Haidar mengancam atau marah Haidar selalu bilang "ga makan Bubun pukul pake teplon" dll Havvi memukul kepala Melvin dari belakang

Shhh...

Melvin meringis kesakitan, Haidar menahan tawanya kasian campur lucu, Havvi melayangkan teplon nya lagi menandakan akan memukul kepala Melvin lagi Haidar dengan cepat mencoba menghentikan aksinya

Haidar memeluk kepala Melvin sambil mengelus kepalanya "e-eh jangan Vi jangan, udah itu teplon nya taro lagi" ujar Haidar panik, tida menyangka anaknya akan melakukan itu

"Ga mau Avi mau pukul Daddy lagi" V
"Udah Havvi kasian Daddy nya" H
"Biarin Daddy bilang ka ga kerasa" V
"Tapi ga boleh pake benda sayang" H
"Awas Bubun, Avi mau pukul Daddy lagi Bubun ga boleh halangin Havvi" V

Haidar menghampiri Havvi mencoba membujuknya "udah ya kan tadi udah kena, udah sini teplon nya" bukannya memberikan teplon nya Havvi malah membanting telponnya dan dia menangis kejer di lantai

"Yang di pukul siapa yang nangis siapa" ujar Haidar memangku Havvi, saat Havvi berada di pangkuan Haidar, Havvi memberontak dan memukul" Haidar membuat Haidar kewalahan

"HAVVI" panggil Melvin tegas "Avi mau pukul Daddy" Havvi semakin keras menangis "Avi ga boleh kaya gitu sama orang tua, Avi mau di makan hiu kalo kaya gitu terus" Havvi terus memberontak dari pangkuan Haidar

Haidar menurunkan Havvi "terserah Havvi aja Bubun cape" ujar Haidar kembali duduk di kursi ruang tv ia meneteskan air matanya karena Havvi memberontak membuat lebam di tubuhnya semakin sakit, Melvin menghampiri Havvi "jangan nangis" ujar Melvin tegas dan penuh penekanan

Havvi yang melihat wajah sangar Melvin langsung diam dan menundukkan kepalanya "liat Bubun nangis, ngapain kaya gitu coba kamu pikir bagus kaya gitu"

"Jawab Daddy, bagus kaya gitu, keren kaya gitu hm" M
"Liat itu Bubun nangis, kamu taukan tubuh Bubun luka" Havvi semakin menundukkan kepalanya "minta maaf sana" Havvi berlari ke arah Haidar dan duduk di sampingnya

"Bubun maafin Avi" ujar Havvi masih menundukkan kepalanya Melvin menyaksikan itu dan tersenyum kecil "Bubun maafin Avi ya Bubun, Avi takut sama Daddy" Havvi berbisik di akhir ucapannya Haidar yang ta tega melihat anaknya seperti itu langsung memeluknya










Ko lucu ya jadi pengen join keluarga mereka, votenya ya jangan lupa.

MELVIN & HAIDAR | MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang