bagian 14. langit mendung

445 22 1
                                    

Sudah seminggu melvin mendiami haidar melvin juga tida pernah sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor bukan hanya itu ia juga sering tidur di sofa ruang tv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah seminggu melvin mendiami haidar melvin juga tida pernah sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor bukan hanya itu ia juga sering tidur di sofa ruang tv

Di siang hari sekitar jam 12 siang haidar berangkat ke kantor melvin untuk mengantarkan makan siang sebagai permintaan maafnya juga

Dengan gembira haidar memasuki kantor melvin saat ia hendak pergi untuk menaiki lift tangannya di tarik oleh seorang pria

"Maaf ada perlu apa" tanya pria itu "gw mau ke ruangan melvin" jawab haidar "apakah anda sudah membuat janji?" Tanya pria itu haidar hanya menggelengkan kepalanya

"Jika belum silahkan diam di sana tunggu pak melvin keluar" ujarnya menyuruh haidar duduk "apaan si gw ini istrinya melvin gw mau nganterin makanan buat dia"

"Pak melvin belum menikah, anda pikir kami gampang di kibulin" ujar wanita yang baru saja datang "tapi beneran gw istrinya ini cincin pernikahan gw sama melvin" ujar haidar menunjukkan cincinnya namun orang" di sana hanya tertawa

"Pinter ngelawak ya anak ini mending daftar deh di acara lawakan menang itu pasti" ujar wanita tadi haidar hanya diam ucapan mereka terlalu menyakitkan

"Liat itu si badut udah diem malu kali ya udah ngaku" jadi istri pak melvin" semuanya tertawa menertawakan haidar

Setelah keadaan hening dan semuanya sedang fokus haidar langsung melarikan diri menuju ruangan melvin ia turun dari lift menuju ruangan melvin

Haidar membuka pintu ruangan kerja melvin namun tak di sangka ia menyaksikan hal yang tida seharusnya terjadi haidar menjatuhkan bekal untuk melvin

Melvin langsung melihat ke ambang pintu dimana ada haidar yang berdiri terkejut "melv maksud kamu apa" tanya haidar menahan air matanya "ya apa"

"Jadi selama ini kamu diemin aku karena kamu lagi deket sama dia" ujar haidar menunjuk pria yang tadi di pangku oleh melvin

"Ya betul karena itu dan saya sudah muak denganmu haidar saya tida mencintaimu lagi haidar" ujar melvin "apa karena laki" itu melv"

"Benar, silahkan pergi saya tida ingin melihatmu" usir melvin kepada haidar, haidar berlari keluar di sertai dengan air mata

***

"Melv lu beneran udah bosen sama gw" tanya haidar "diamlah saya lelah ingin istirahat" melvin pergi menuju kamarnya untuk mandi

Beberapa jam kemudian melvin keluar dari kamarnya ia hendak pergi keluar namun haidar menahan tangan melvin "melv apa salah aku" melvin menepis tangan haidar

"Jangan pegang saya, jiji saya di pegang kamu, kamu tida sadar dirikah haidar lihat tubuhmu jelek seperti itu" ujar melvin pergi meninggalkan haidar

"Serius melv kamu bilang gitu ke aku, melv aku mau kamu yang dulu" tangis haidar pecah ia duduk dan bersandar ke pintu rumahnya "gw ga punya siapa" lagi sekarang semuanya udah hilang"

Haidar keluar dari rumahnya berniat untuk menenangkan dirinya haidar berdiri di tepi jembatan "AAAAA HANCUR SEMUANYA HANCUR" teriak haidar

"NENEK JEMPUT AID NEK AID GA PUNYA SIAPA" DI SINI AID CAPE NEK" teriak haidar di jembatan itu memang ramai tetapi hanya mobil dan sepeda motor berlalu lalang

"Gw harus kemana sekarang" tangis haidar semakin menjadi" ia terduduk di sana wajahnya sangat pucat seperti mayat hidup

"Kalo gw pulang ke rumah mae juga bakalan gw yang salah mungkin bakal di usir juga, ga mungkin gw pulang ke rumah bubu" ujarnya frustasi

"Apa gw loncat aja biar pulang nyusul nenek" ujarnya berdiri menatap laut dari jembatan yang sangat amat tinggi

MELVIN & HAIDAR | MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang