Melvin berdiri di depan pintu ruang kerjanya "Vi sini" ujar Melvin Havvi menggelengkan kepalanya ia masih merasa takut melihat wajah sangar Melvin, sementara Haidar berada di kamar
"Sini cepet" ujar Melvin kembali Havvi mau tida mau harus menuruti perintah ayahnya mereka berdua masuk ke dalam ruangan kerja Melvin, Melvin duduk di kursinya sementara Havvi berdiri di samping meja
"Liatkan Bubun nangis, walaupun Bubun udah peluk, udah maafin Avi kalo hatinya sakit ya tetep aja, sekarang Bubun cuekin kamu kan" Havvi diam mematung sambil menundukkan kepalanya
"Sekarang Daddy tanya, ngapain pukul" Bubun hm" Melvin menggantung ucapannya "apa untungnya pukul" Bubun" Havvi masih menundukkan kepalanya
"Jangan pukul" orang tua ya" M
Havvi hanya menganggukkan kepalanya "Havvi bisa bicarakan, jawab yang bener""I-iya Daddy"
"Jangan marah marah lagi ya, kasian Bubun nya"
"I-ya"
"Harus sayang sama orang tua"
"Iya Daddy"
"Jangan iya" aja, kamu dengerin ga Daddy bicara apa"
"Avi dengerin Daddy"
"Avi mau Daddy marah?"
"Engga" Havvi masih setia dengan posisi menundukkan kepalanya"Mau pukul" lagi ga?"
"Engga Daddy"
"Mau marah" lagi ga, sampe Bubun nangis"
"Engga Daddy"
"Minta maaf sama Bubun sana"
Saat Havvi henda berlari menghampiri Haidar di kamar ia sudah melihat Haidar berada di depan pintu
"Bubun, minta maaf"
"Janji ya jangan ngulangin lagi" ujar Melvin memastikan, Haidar hanya diam tida menjawab Havvi"Bubun maafin Avi ya" sekeras apapun Avi berusaha kalo Haidar udah marah banget ya bakal diem, Havvi berlari ke pelukan Melvin
"Huaaa Daddy" Havvi nangis kejer karena Haidar ta kunjung menjawab "liatkan Bubun marah gimana" Haidar mendekat ke pelukan Melvin, Melvin dengan senang hati membalas pelukan Haidar
Havvi menatap Haidar yang memeluk Melvin dengan lesu "kenapa sayang, kamu mau cerita apa hari ini" tanya Melvin mengelus surai Haidar dengan lembut "cape" jawaban singkat yang Haidar lontarkan
"Tidur ya kita istirahat, ke kamar Vi" Melvin memangku tubuh Haidar ala koala "dih anaknya di suruh jalan ga adil banget" sewot Havvi, kalo bapaknya perhatian ke Havvi, Haidar
yang cemburu begitupun sebaliknya kalo Haidar nya terlalu fokus atau Havvi nya manja banget ke Haidar, Melvin yang cemburu***
"Daddy, Bubun mana" tanya Havvi, ia baru saja bangun tidur tapi langsung menanyakan keberadaan Haidar "itu Bubun" jawab Melvin menunjuk ke arah Haidar yang berada di dapur sedang mencuci piring bekas makan siang
Havvi duduk di meja makan menunggu makanannya ta lama Haidar menyodorkan piring berisi makan siang Havvi "Bubun Avi mau di suapain"
"Mas suapin dulu anaknya" ujar Haidar memanggil Melvin, Melvin menghampiri Havvi dan duduk di sampingnya "Avi mau di suapain Bubun, ga mau sama Daddy" Haidar hanya diam menyelesaikan pekerjaannya
Haidar berjalan menuju kamarnya untuk mandi dan mengganti pakaiannya "Dad, Bubun marah banget ya sama Avi" tanya Havvi dengan raut wajah yang tampak sedih
"Makan dulu ya, nanti bujuk lagi Bubun nya" ujar Melvin berusaha membujuk anaknya, Melvin mulai memasuki makanan ke mulut anaknya, Haidar turun dengan pakaian yang rapih
"Mas aku belanja dulu ya, bahan masakan udah mau abis tinggal ada daging ayam sedikit lagi" H
"Bubun, Avi ikut ya" V
"Ga mau Mas anter sayang" M
"Boleh si" H
"Tunggu Mas sama Avi ganti baju ya" MHaidar menunggu di depan, ta lama Melvin dan Havvi keluar dari dalam rumahnya Melvin memasuki mobilnya di ikuti Haidar dan Havvi biasanya Havvi di depan sama Haidar tapi sekarang ia duduk di belakang sendiri
"Sayang ga mau udahan aja ngambeknya, kasian loh anaknya lesu gitu" M
"Males, kalo di maafin terus dia itu suka seenaknya mentang" sering aku maafin jadi seenaknya" H
"Mas kan udah peringatin dia jadi kamu maafin ya, jangan ngambek lama" ga baik orang tua sama anaknya diem"an nanti Havvi nya malah terbiasa sampe besar" Melvin dengan sabar dan lembut mencoba membujuk Haidar"Iya deh iya" jawab Haidar "gimana badan nya masih sakit" atau memarnya masih ada" tanya Melvin mengalihkan topik "udah mendingan, tapi memarnya masih ada"
"Nanti hilang ko ga usah sedih ya" Haidar menganggukkan kepalanya,
Vi kamu jadi nyamuk ya, menyaksikan kebucinan ortumu ituHavvi memutar bola matanya "dunia ga adil banget masa Daddy di jawab terus tapi Avi engga" batin Havvi, Haidar menoleh ke belakang melihat anaknya sebentar "eh lupa ada nyamuk di belakang, lagi nontonin kita" sindir Haidar
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVIN & HAIDAR | MARKHYUCK
Teen FictionJANGAN SALAH LAPAK, INI LAPAK BXB. Udah di kasih tau jangan ngeyel Haidar yang di kenal jago balapan dan sangat pendiam, di jodohkan dengan melvin anak sahabat orang tua nya Haidar sedari kecil di urus oleh nenek dan kakeknya ia tidak pernah mendapa...