Suara bel rumah Melvin berbunyi berkali" Melvin keluar dari ruangan kerjanya ia membuka pintu rumahnya, saat melihat seseorang di hadapannya ia terdiam sekaligus terkejut
"Permisi pak betul ini rumahnya pak Melvin" ujar Harsa, Melvin masih mematung menatap Harsa "pak halo, pak" Harsa mencoba menyadarkan Melvin namun hasilnya masih sama
"Aduh ini gimana ya, teriakin gapapakan" tanyanya kepada dirinya sendiri "pak" panggil Harsa kembali "H-haidar" rilih Melvin "maaf pak Haidar siapa?"
"Ini beneran Haidar, atau saya hanya berhalusinasi" batinnya "pak" panggil Harsa "kamu Haidar" ujar Melvin memeluk tubuh Harsa
Harsa yang tiba" di peluk terkejut "pak saya bukan Haidar, saya yang mau kerja di rumah pak Melvin" ujar Harsa yang masih di peluk erat oleh Melvin
"Pak saya Harsa bukan Haidar" Melvin melepaskan pelukannya setelah Harsa mengaku bahwa dirinya bukan Haidar yang Melvin maksud "maaf, wajah kalian mirip"
"Saya Harsa pak, bahkan saya baru beberapa minggu tinggal di sini" jelas Harsa "silahkan masuk" Melvin mempersilahkan Harsa untuk masuk "kerja saya mengurus anak kan pak" tanya Harsa
"Ya pekerjaan kamu mengurus anak saya, hanya menemaninya saat saya masih bekerja"
"Baik pak, saya mengerti saya bisa mulai bekerja kapan ya pak" tanya Harsa "sekarang juga bisa" ujar Melvin "anjir lumayan punya tempat tinggal gratis, ga perlu bayar kost lagi gw" batin Harsa
"Jika kamu bisa masak, pekerjaan kamu di tambah membereskan rumah dan memasak" Harsa mengangguk mengerti "saya bisa semuanya pak"
"Mulai sekarang kamu tinggal di sini, jika anak saya sudah pulang sekolah kamu harus menemaninya" perjelas Melvin, Harsa mengangguk kan kepalanya
***
"Kemana kamu" ujar Melvin melihat Harsa sudah berada di ambang pintu "saya harus pulang dulu pak untuk membawa baju saya" ujar Harsa
Melvin mengikuti Harsa dari belakang "loh pak Melvin mau kemana" tanya Harsa, mereka sudah berkenalan dan berbincang banyak hal "saya akan mengantar kamu mengambil barang" kamu"
"Cepat naik" Harsa menuruti perintah Melvin, mobil Melvin sudah meninggal perkarangan rumahnya "rumah tadi yang ada di mimpi gw, gw sering mimpiin rumah itu" batin Harsa
"Setiap gw mimpi rumah itu gw sering liat orang yang mirip gw di rumah itu, kenapa si ini sebenernya" ia terus bertanya" mengapa mimpinya bisa menjadi nyata
"Dimana rumah kamu" tanya Melvin "itu pak belok, di depan ada kostan" ujar Harsa menunjuk arah jalan, Melvin langsung mengendarai mobilnya ke arah yang Harsa tunjuk
Sesampainya di depan kost Melvin menunggu Harsa di dalam mobil sementara Harsa masuk ke dalam kostan nya untuk mengambil barang"nya
Drtt Drtt Drtt
Suara ponsel Melvin, menandakan bahwa ada telpon ia mengodok ponselnya dari saku celananya ia melihat ponselnya di sana tertera nama Havvi
"Daddy dimana, ko rumah sepi"
"Sebentar lagi Daddy sampai sayang"
"Jangan lama" ya Dad, Avi takut"
"Ngga sayang, minta temenin dulu sama Jidden"
"Jidden tadi udah Avi suruh pulang"
"Yaudah tunggu ya"
"Okey Dad"
Havvi memutuskan panggilannya, Melvin yang melihat Harsa membawa dua koper langsung membantunya untuk di masuki ke dalam bagasi mobilnya
"Sudah?" Tanya Melvin kepada Harsa yang baru saja duduk di kursi penumpang "sudah pak" Melvin langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi ia takut terjadi sesuatu kepada Havvi
Harsa memejamkan matanya merasa takut, ta lama kemudian Harsa dan Melvin sudah sampai di rumah Melvin, Havvi yang mendengar suara mobil Melvin langsung keluar rumah
Melvin membawa barang" Harsa, Harsa mengikuti Melvin dari belakang sehingga tubuhnya ta terlihat oleh Havvi tiba" Melvin menggeser tubuhnya memperlihatkan Harsa kepada Havvi
"B-bubun" ujar Havvi menatap harsa lekat "sayang, dia bukan Bubun, dia Harsa yang bakal nemenin kamu kalo Daddy belum pulang kerja" jelas Melvin "kenapa wajah kalian mirip" tanya Havvi, ta ada yang menjawab
Havvi, Harsa dan Melvin memasuki rumahnya untuk beristirahat
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVIN & HAIDAR | MARKHYUCK
Teen FictionJANGAN SALAH LAPAK, INI LAPAK BXB. Udah di kasih tau jangan ngeyel Haidar yang di kenal jago balapan dan sangat pendiam, di jodohkan dengan melvin anak sahabat orang tua nya Haidar sedari kecil di urus oleh nenek dan kakeknya ia tidak pernah mendapa...