bagian 12.

398 25 0
                                    

Haidar membalas pelukan melvin begitu erat "kenapa gw selalu ngerasa nyaman dan tenang kalo di peluk melvin pas lagi sedih" batinnya "gw ga mau egois melv pelukan lu mampu buat gw tenang" sambungnya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haidar membalas pelukan melvin begitu erat "kenapa gw selalu ngerasa nyaman dan tenang kalo di peluk melvin pas lagi sedih" batinnya "gw ga mau egois melv pelukan lu mampu buat gw tenang" sambungnya lagi

"Masuk saja ya ini sudah sangat larut sudah jam12 malam" ujar melvin mengajak haidar masuk "kalo mau masuk, masuk aja aku mau nyelesaiin nanam bunga" jawab haidar

"Lanjut besok saja sekarang sudah sangat larut angin malam tida baik cepat masuk atau mau saya gendong" tawar melvin, haidar langsung menggidikan bahunya geli mendengar ucapan terakhir melvin

Melvin dan haidar memasuki rumahnya "cuci tangan melv" ujar haidar menarik tangan melvin yang pergi menuju kamarnya "saya lupa" jawab haidar cengengesan

Melvin berbaring di samping haidar tangan kekarnya melingkar di pinggang haidar, haidar yang merasakan tangan melvin hanya dia menerima pelukan melvin, melvin mulai memejamkan matanya

Haidar menatap wajah melvin yang begitu tampan haidar mengubah posisi tidurnya menghadap melvin, haidar memainkan rambut melvin dan mengelus" pipi melvin

"Tau ga si melv kamu itu ganteng, mapan masa bersanding sama pulu pulu modelan aku ga pantes anjir, banyak yang ngejar" lu melv mereka sebanding sama lu mereka juga ada yang cantik yang lucu lah gw cuma Pulu pulu yang kurang kasih sayang dari orang tua" ujar haidar sambil memainkan rambut melvin

"Apa si melv yang kamu suka dari aku, aku anak berandalan jelek, gendut apa jangan" kamu cinta sama aku karena terpaksa takut bubu marahkan padahal mah bilang aja melv kalo ga suka aku, aku juga sadar diri ko"

"Bubu sama papah juga ngapain ya suka sama aku padahal aku jadi menantu aja ga becus bener kata jean aku itu ga becus jadi menantu apalagi jadi istri" gerutu haidar

Sebenarnya melvin belum tidur ia hanya berpura" ia ingin tau apa yang akan haidar lakukan jika dirinya tidur lebih dulu, melvin mengeratkan pelukannya dan mencium kening haidar, haidar yang menyadari melvin belum tidur merasa malu

"Kamu ini kebanyakan overthinking" ujar melvin masih setia menutup matanya "apasi melv" jawab haidar malu" kucing" "saya cintai sama kamu benar" murni dari hati saya bukan terpaksa apalagi karena bubu"

"DIEM MELV" teriak haidar wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus "stt jangan teriak" sayang sudah malam"

***

Di pagi hari melvin masih tertidur pulas berbeda dengan haidar yang sudah membereskan semua pekerjaan rumah dan menyiapkan sarapan

"Melv melv bangun" haidar membangunkan melvin sambil menggoyang"kan tubuh melvin namun sang empu masih setia menutup matanya

"MELV BANGUN LIAT UDAH JAM 12 SIANG MELV" teriak haidar kesal karena melvin ta kunjung bangun melvin yang mendengar teriakkan haidar langsung membuka matanya dan langsung melihat jam

"Astaga masih jam7 ini babe" ujar melvin "emangnya ga ke kantor" tanya haidar membereskan meja belajarnya di kamarnya

Oh iya haidar udah lulus sekolah ya.

"Tida, sekarang saya akan menemanimu di rumah kita lanjutkan menanam bunga" ujar melvin menghampiri haidar yang sibuk membereskan meja belajarnya

"Kamu tida ingin kuliah haidar" tanya melvin memerhatikan haidar yang memindah"kan buku bekas sekolahnya ke kardus "ga ah melv ngapain juga kuliah buang" uang kamu aja mending kerja aja deh"

"Siapa yang mengizinkan mu kerja" tanya melvin ketus "terus ngapain lagi kalo ga kerja melvin" jawab melvin "diam di rumah saya yang bekerja kamu tida usah"

"Tap-" ucapan haidar terpotong karena melvin langsung meninggalkan dirinya ke kamar mandi melvin sedikit keras menutup pintu kamar mandinya

Vote nya jangan lupa okay.

MELVIN & HAIDAR | MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang