JANGAN SALAH LAPAK, INI LAPAK BXB.
Udah di kasih tau jangan ngeyel
Haidar yang di kenal jago balapan dan sangat pendiam, di jodohkan dengan melvin anak sahabat orang tua nya
Haidar sedari kecil di urus oleh nenek dan kakeknya ia tidak pernah mendapa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading
Haidar dan melvin sudah berada di rumah mereka haidar hanya diam enggan untuk berbicara padahal melvin tida bersalah namun melvin juga di diamkan, hanya ada keheningan di antara mereka
Tiba" melvin menggenggam tangan haidar, melvin sadar bahwa haidar sedang banyak pikiran saat ini, namun haidar berusaha menahan semuanya, sedari dulu haidar memang tida pernah mengungkapkan apa yang ada di pikirannya
Ia lebih memilih untuk balapan atau merokok dari pada bercerita "ucapan mae tida usah di dengar haidar" ujar melvin "mari kita jalan keluar untuk menenangkan pikiran mu" sambung melvin ia mengajak haidar untuk pergi keluar
"Kemana emang" tanya haidar menatap melvin ia melihat ketulusan di mata melvin "kamu ingin kemana?" Tanya melvin, haidar diam sejenak lalu ia berbicara "KE PANTAI" teriak haidar terlalu bersemangat
"Ke pantai besok saja, sekarang kamu ingin kemana selain pantai" tanya melvin, haidar kembali diam berpikir untuk pergi jalan kemana
"Ke tempat balapan" h "Tida" m "Ayolah melv" h "Tida haidar, saya bilang tida ya tida nurut sekali saja" m Haidar yang merasa di bentak langsung diam "Gw mau ke tempat balapan cuma buat nonton mereka bukan gw ikutan" ujar haidar beranjak pergi namun tangannya di Cengkram oleh melvin
"Baiklah mari, ingat tida boleh ikut balapan" tegas melvin sebelum berangkat "iya melv iya elah" ujarnya menghampiri motor miliknya "pake motor ya melv" sambung haidar, haidar sudah sampai di depan motor miliknya
"Ya anj motor gw ko gini ban nya" ujar haidar kaget melihat ban motornya robek sementara melvin hanya diam "ini ulah lu kan melv" melvin ta menjawab ia memilih pergi menuju mobilnya
Melvin memasuki mobil miliknya di ikutin dengan haidar "lu kenapa si melv" tanya haidar menatap melvin yang diam sedari tadi "saya sudah bilang berapa kali kepada kamu haidar, saya tida meminta lebih, hanya itu yang saya minta" ujar melvin ketus
***
Melvin sedang sibuk dengan pekerjaannya di kantor sementara haidar bingung harus ngapain di rumah sebesar itu sendirian "bosen banget gw di sini sendirian" ujarnya
Haidar pergi keluar rumah ia berjalan menuju taman belakang rumahnya "ini kalo gw tanam bunga matahari bagus si sayangkan ini banyak yang kosong beli dulu deh" ujarnya langsung pergi menuju toko tanaman bunga
Ia pergi ke toko tanaman bunga menaiki taksi online karena motor miliknya masih belum di benarkan, sesampainya di toko tanaman bunga haidar langsung mencari" tanaman bunga matahari
"Ini cantik nih gw ambil 5 pot aja deh, sekarang cari yang lain" ujarnya setelah memesan bunga matahari sekarang ia mulai mencari" bunga lainnya
Sementara di sisi lain melvin baru saja pulang "haidar" panggil melvin biasanya haidar berada di ruang tamu sedang menonton film kartun, melvin mencari haidar namun ia masih tak menemukan nya
"Ayolah angkat telpon saya haidar jangan membuat saya cemas" melvin terus menelpon haidar namun hasilnya tetap sama hp haidar tidak aktif tiba" bel gerbang rumahnya berbunyi
"Maaf pak ini pesanan nya di taro dimana ya pak" ujar pegawai toko bunga melvin sedikit bingung kenapa ada kiriman bunga ke rumahnya "saya tida pesan bunga" ujar melvin
"Apa kita salah alamat ya tapi di sininya bener pak" ujar pegawai toko bunga ikut bingung "apa benar ini rumah melvin calief" tanya pegawai toko bunga "betul ini rumah saya" jawab melvin
"Berarti kita ga salah alamat pak" pegawai toko bunga "Siapa yang memesan ini semua" m "Kartu namanya haidar calief pak" pegawai toko bunga "Yasudah angkut kembali simpan di sana" ujar melvin hendak pergi "Maaf pak ini belum bayar" pegawai toko bunga Setelah menanyakan nominalnya melvin langsung pergi memasuki rumahnya pegawai toko bunga juga sudah selesai
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.