Bab 11 : Only Mine

6K 64 0
                                    

Gadis kecil itu berlari-larian di tepi pantai. Wajahnya terlihat amat riang. Kakinya telanjang menjelajahi pasir bewarna putih. Angin menyapanya, menerpa rambut terurai gadis itu. Menurutnya, bahagia itu ketika Ia bisa menatap pantai. Merasakan dinginnya air asin itu.

"Wah" Ucapnya dengan senyum lebar ketika melihat sebuah burung terbang di atasnya.

Ia mendongakkan wajahnya melihat lebih banyak burung berterbangan diatasnya. Ia sangat menyukai pemandangan itu. Senyumnya nampak sangat ceria. Hingga Ia tersadar topi yang Ia gunakan ikut terbang bersama angin ke arah laut.

"Ah. Topiku" Ucapnya terkejut ketika melihat topinya terbang. Tangannya ikut melambai seolah ingin menggapai topi itu.

Gadis itu berlari mengarah ke tepi laut berniat untuk mengambil topinya yang saat ini jatuh mengambang diatas air. Namun, kakinya terhenti saat melihat bocah laki-laki berlari mendahuluinya.

"Tunggulah disini, aku akan mengambilnya" Ucap bocah laki-laki itu sambil berlari.

Ia hanya diam dan menatap bocah laki-laki itu menceburkan dirinya di dalam air. Dan benar saja, Ia berhasil mengambil topi itu untuknya. Gadis itu terheran karena bocah itu ternyata pandai berenang. Ia menatap bocah itu menghampirinya lalu menyerahkan topi itu kepadanya. Napasnya terlihat tersengal-sengal. Pakaiannya basah. Ia langsung mengambil topi basah itu tanpa mengucap sepatah kata apapun.

"Terimakasih?" Ucap bocah laki-laki itu dengan raut wajahnya yang nampak bingung.

"Untuk apa? Bahkan aku tidak memintamu untuk mengambilkannya" Ucapnya menatap bocah laki-laki itu dengan sombong.

"Tapi setidaknya kamu harus berterima kasih padaku" Ucapnya mengacak-acak rambut gadis itu. Ia langsung menepis tangan bocah itu.

"Aku. Tidak. Memintamu" Ucap gadis itu menekan setiap kata yang Ia ucapkan kepada bocah laki-laki berusia 15 tahun itu.

"Lagipula, topi itu berada di tepi. Aku bisa mengambilnya sendiri. Aku pandai berenang"

"Benarkah?" Ucap bocah laki-laki itu menundukkan kepalanya menatap gadis itu lebih dekat. Gadis itu menganggukkan kepalanya.

"Siapa namamu?" Lanjutnya.

"Kenza Alia. Kenza Alia Abraham" Ucapnya. Gadis itu menoleh ke belakang saat seorang wanita memanggilnya. Gadis itu segera mengangguk paham dan meninggalkan bocah lelaki itu.

"Aku akan menagihnya saat kita bertemu lagi!" Teriak bocah laki-laki itu.

"Kamu harus katakan terimakasih padaku" Lanjutnya.

Gadis itu mendengar ucapannya. Ia tetap berjalan sambil menoleh ke belakang menatap bocah itu lalu menjulurkan lidahnya. Bocah lelaki itu terkekeh.

"Jeffrey. Apa yang kau lakukan disini? Ibu sudah menunggu kita disana" Ucap seorang perempuam yang berlari menghampirinya. Tatapannya masih tak teralihkan dari gadis yang berjalan menjauhinya.

"Baiklah" Ucap bocah lelaki itu mengangguk. Ia terus tersenyum menatap kepergian gadis itu.

"Kak. Aku telah bertemu gadis yang sangat cantik hari ini" Ucapnya.

✮✮✮

Jeffrey tersenyum mengingat kejadian itu. Ia tidak menyangka akan kembali ke pantai ini bersama gadis yang dulu Ia temui. Ia tidak pernah menyangka akan dapat mengenalnya sejauh ini. Walaupun, Kenza yang Ia temui pertama kali telah berbeda dengan yang sekarang.

My Sex Partner's My Brother in-Law (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang