Bab 8 : Changed

8.5K 112 0
                                    

"Thanks, Vin" Ucap Kenza turun dari mobil Galvin bersama dengan Jennifer.

"Yo" Ucap Galvin sambil melambaikan tangannya melalui jendela mobil dan melajukan mobilnya. Tak lupa Ia membunyikan klaksonnya.

Jennifer berjalan menuju kedalam pagar rumahnya diikuti Kenza.

"Mama lo dirumah, Jen?" Tanya Kenza.

"Kayaknya nginep di kantor deh, Za" Balas Jennifer sambil meraih tangan Kenza menggandengnya masuk kedalam rumah.

✮✮✮

Jeffrey memarkirkan mobilnya di halaman rumah. Jam menunjukkan pukul 5 sore. Hari ini Ia pulang lebih awal. Pikirannya lelah. Jadi, Ia memustuskan pulang lebih awal. Melakukan pekerjaannya dirumah. Ia turun dari mobilnya dan memilih menyenderkan tubuhnya terlebih dahulu di pintu mobil. Jeffrey mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Menghisapnya dengan perlahan.

"Hey" Sapa seorang wanita.

Jeffrey menatap wanita itu dan menaikkan kedua alisnya bermaksud menyapanya kembali.

"Baru saja pulang?" Tanya Sarah kepada Jeffrey. Sarah menempatkan dirinya disamping pria itu.

"Seperti yang kau lihat" Ucapnya.

"Bagi aku sebatang rokok" Ujar Sarah menatap Jeffrey.

Jeffrey mengeluarkan sebuah bungkus rokok dari sakunya. Memberi sebatang rokok kepada wanita itu. Hening. Keduanya fokus menghisap rokok masing-masing dan menatap ke arah langit. Hingga Sarah memulai percakapan itu.

"Bagaimana keadaan perusahaan? Berjalan lancar?" Tanya Sarah membuyarkan keheningan diantara mereka.

"Berjalan lancar. Sedikit ada masalah namun aku bisa mengatasinya" Balas Jeffrey.

"Nanti aku akan pergi lagi. Kali ini mungkin akan lebih lama" Ucapnya. Jeffrey hanya diam saja mendengar pernyataan wanita itu.

"Aku akan menemui Mama" Lanjutnya.

"Bersama siapa kau pergi?" Tanya Jeffrey.

"Bersama Derrick"

"Ah Baiklah. Sampaikan salamku kepadanya" Ucap Jeffrey.

"Sudah berapa lama kau tidak bertemu dengannya?" Tanya Sarah terkekeh menatap Jeffrey yang masih saja berfokus melihat keatas langit.

"Beberapa tahun terakhir aku tidak melihat batang hidungnya" Ucap Jeffrey menatap Sarah.

"Aku akan bersiap-siap dulu" Ujar Sarah sambil menepuk-nepuk pundak Jeffrey dibalas dengan anggukannya.

Ia memperhatikan wanita itu masuk ke dalam rumah dan melanjutkan kegiatannya. Bunyi ponselnya berdering. Ia melihat dari siapa telepon itu lalu mengangkat panggilannya.

"Pak, ada klien yang meminta untuk menemui Anda sekarang. Dan ada beberapa berkas yang belum Anda tanda tangani. Apa Anda bisa kembali ke kantor? Beliau sedang menunggu" Ucap pria diseberang sana.

"Ah Iya. Saya kembali ke kantor sekarang"

✮✮✮

"Za, tolong ambilin gunting dong" Pinta Jennifer.

"Nih" Ucap Kenza menyodorkan gunting kepada Jennifer.

Jennifer menggunting sebuah kertas yang sudah cetak lalu menempelkannya pada sebuah kertas manila. Setelah selesai Ia mengambil sebuah toples berisi snack dan melahapnya. Ia tengkurap diatas kasur. Kepalanya menyanding Kenza yang sedang duduk dibawah. Kenza terlihat fokus dengan laptopnya.

My Sex Partner's My Brother in-Law (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang