Bab 37 : The Truth

999 37 1
                                    

8 tahun yang lalu.

"Joseph Antonio. Kami datang membawa surat perintah dari kepolisian. Anda ditangkap atas tuduhan penggelapan dana yang telah Anda lakukan. Anda berhak didampingi pengacara selama sidang berlangsung" Ucap salah seorang polisi sembari memborgol kedua pergelangan tangan Joseph di depan rumahnya disaksikan oleh kedua anak dan istrinya.

"Pak, lepaskan saya! Saya tidak bersalah!" Ucap Joseph berusaha melepaskan tangan polisi darinya.

"Anda bisa menjelaskannya nanti di kantor polisi!" Ucap polisi itu lalu menuntun Joseph berjalan menuju mobil.

"Papa!" tangisan, menyaksikan Ayahnya masuk ke dalam mobil polisi itu.

"Maafkan Papa, Sarah" Ucapnya lirih menatap kepada sang Anak.

"Enggak! Papa nggak bersalah!" Ucap Sarah sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sarah nggak bisa hidup tanpa Papa! Papa jangan pergi, Pa! Tolong.." Ucap Sarah menghampiri Ayahnya dan berusaha memeluknya.

Namun, para polisi itu berhasil menghadangnya hingga tubuhnya mau ambruk.

"Sarah!" Panggil Linda sambil menghampiri sang putri. Memeluk tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Linda, maafkan aku, Sayang. Jaga anak-anak untukku" Ucap Joseph dengan mata berkaca-kaca.

Linda mengangguk dengan air mata menetes di kedua pipinya. "Pasti..."

"Aku akan kembali" Ucap Joseph lalu memasuki mobil polisi itu.

"Papa!" Teriak Sarah sembari menangis saat mobil itu telah melaju kencang.

"Sudah, Nak.." Ucap Linda terus memeluk Sarah dan menenangkannya.

"Ma.." Panggil laki-laki berumur 18 tahun yang berjalan menghampiri mereka berdua. Wajah laki-laki itu terlihat habis menangis.

"Jeffrey..Sini, Nak" Ucap Linda lalu memeluk kedua anaknya. Mengecup pucuk kepala mereka satu per satu.

Jeffrey sedari tadi hanya menyaksikan semua itu dari jauh. Ia masih tidak menyangka. Bagaimana tidak? Ia baru saja makan bersama dengan keluarganya sambil membicarakan rencana liburan musim panas. Namun tiba-tiba polisi datang dan menangkap Ayahnya.

"Tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja" Ucap Linda terus menenangkan mereka.

Hati Linda juga hancur. Tapi Ia tidak mau terlihat lemah dihadapan anak-anaknya. Ia berusaha tegar.

✮✮✮

"Dengan ini Hakim menyatakan bahwa saudara Joseph Antonio telah bersalah dan dijatuhi hukuman 4 tahun penjara!"

Sarah langsung menangis sejadi-jadinya saat Hakim membacakan dakwaannya. "PAPA! Papa saya dijebak! Papa saya tidak bersalah!" Teriaknya.

Joseph menundukkan kepalanya dan menangis saat mendengar suara putrinya. Dirinya masih tidak menyangka bahwa Ia akan dijebak oleh sahabatnya sendiri. Hatinya hancur, hidupnya hancur. Ia khawatir terhadap istri dan juga anak-anaknya. Bagaimana mereka bisa hidup?

"Ini semua nggak adil! Papa saya nggak bersalah!" Ucap Sarah sambil terus menangis.

"Sarah...Sabar, Sayang" Ucap Linda menenangkan putri kesayangannya.

Sarah menatap Linda dengan penuh kesedihan. "Tapi, Ma! Papa.." Ucapnya.

"Kita harus kuat, Sayang.." Ucapnya lalu memeluk Sarah erat. Mengusap-usap rambut belakangnya.

Sarah menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ma..Sarah nggak bisa hidup tanpa Papa.." Ucapnya.

Linda terus meneteskan air matanya. "Sarah..Masih ada Mama dan adikmu disini. Kita harus kuat.."

My Sex Partner's My Brother in-Law (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang