CERITA INI PERNAH DIHAPUS OLEH WATTPAD, TOLONG YA JANGAN DI REPORT LAGI :((
Kenza Alia Abraham tak pernah menyangka akan terjebak situasi tak menyenangkan bersama Kakak Iparnya, Jeffrey. Kejadian tak terduga terjadi diantara mereka pada suatu malam...
Kenza bangun pukul 06.00 pagi. Hari ini Ia ingin berangkat lebih awal, karena kelas juga diadakan pada pukul 07.00. Walaupun festival masih terus berlanjut, kelas masih harus tetap dilaksanakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis itu tersenyum melihat pesan yang dikirimkan Jennifer. Ia sengaja mengirimkan pesan kepadanya, karena Ia tahu Jennifer sudah pulang dari luar kota. Kenza meminta gadis itu untuk menjemputnya.
Kenza memasukkan ponselnya ke dalam tas lalu melangkahkan kakinya ke depan cermin. Melihat pantulan dirinya disana. Matanya terlihat sembab, padahal Ia sudah berusaha menutupinya.
Semalaman Ia tidak bisa tidur, memikirkan semua tentang pria itu. Air matanya berhenti sejenak, namun kembali mengalir deras. Terus saja begitu.
Tiba-tiba suara klakson mobil terdengar di halaman rumahnya. Kenza segera pergi ke arah balkon untuk memastikan siapa itu. Ia mendapati mobil Jennifer di bawah sana.
Tak butuh waktu lama, Kenza segera meraih tasnya lalu menentengnya. Ia segera beranjak keluar dari kamarnya. Namun, sungguh Ia dibuat terkejut lagi. Bagaimana tidak? Pria itu masih ada disana, tertidur dengan selimut yang masih Ia pakaikan semalam.
Kenza menghela napas perhalan lalu berlutut di samping tubuh Jeffrey. Pria itu masih terlihat pulas dalam tidurnya. Tampaknya Ia lelah, Kenza tak tau apa isi pikirannya. Tapi Ia tahu, wajah Jeffrey bisa menjelaskan semuanya bahwa Ia sedang tidak baik baik saja.
"Tau nggak sih? Kalau dipikir-pikir Kenza emang nggak terlalu tau tentang Kak Jeffrey" Ucapnya.
"Kalau dipikir-pikir, Kak Jeffrey nggak pernah cerita apapun ke Kenza. Maaf, kalau misal Kenza egois"
"Maaf kalau Kenza lebih banyak mikirin diri sendiri, padahal Kak Jeffrey juga lagi banyak masalah"
Kenza tersenyum lalu memegang tangan pria itu dan mengusapnya lembut. "I love you..."
★★★
Hey, udah siap semuanya?" Tanya Jennifer disaat Kenza memasuki mobilnya.
Kenza mengangguk. "Iya, Jen. Udah" Ucapnya lalu meraih sabuk pengaman dan memasangnya.
"Tumben banget lo minta gue jemput, Za" Tanyanya.
"Emm..." Gumam Kenza memikirkan sebuah alasan yang bisa Ia gunakan.
Jennifer bisa mengerti dari sorot mata Kenza bahwa Ia sedang mengalami masalah yang membuatnya harus menangis semalaman. Mata sembabnya, Ia berusaha menutupinya. Tapi Jennifer bisa tahu itu.
"Ahh...Lo kangen ya sama gue?!" Ucap Jennifer berusaha mencairkan suasana. Ucapan itu dibalas senyuman olehnya.
"By the way, lo udah sarapan? Tanyanya sembari menatap Kenza.
Gadis itu menggeleng. "Belum."
"Kalau gitu mau cari sarapan dulu nggak? Mumpung masih jam segini sih. Telat dikit nggak apa-apa lah, yang penting perut udah isi" Ucap Jennifer terkekeh.