46. Dihadang

787 59 8
                                    

(Backsound Baby by me by 50 cent).

"Ada apa ini?"

Rava yang baru datang disuguhkan pemandangan penuh kacau. Ia niatnya datang untuk membantu panti sesuai keinginan kekasihnya, dan menjemput pemuda manis itu. Tapi yang ia lihat sekarang, bangunan kecil itu mulai dirobohkan oleh sekelompok pekerja bangunan.

Sandra terkejut saat mengenal suara itu, ia melihat kekasih titan nya berdiri tak jauh dari mereka bersama beberapa pria bertubuh besar. Bukan Sandra saja terkejut akan kedatangan Rava tiba-tiba— yang lain pun sama.

Rava berjalan semakin masuk, ia melihat kekasihnya yang sedang memeluk wanita baya. Dia juga melihat anak-anak yang menangis saat menyaksikan tempat tinggal mereka dibuat roboh.

"Siapa mereka?" tanya Rava dengan aura dingin.

Kendra dan Garen yang tadinya dikelilingi amarah mulai menciut saat merasakan aura dari pemuda titan itu. "M-mereka berusaha merobohkan tempat ini sesuai perkataan bos nya. Bu Mila sempat mohon untuk menahannya, tapi mereka tetep mau robohin tempat ini untuk dijadikan bangunan entah apa itu," jelas Garen.

"Iya, gue juga sempat menahannya. Tapi mereka keras kepala," seru Kendra.

"Siapa yang menyuruh mereka?" tanya Rava, dia menatap tajam para pekerja itu yang mulai berhenti karena kedatangan dirinya.

"Katanya yang bernama Sadam, gak tau gue siapa tuh orang. Kok tega banget gusur nih tempat, padahal ini tempat untuk anak-anak seperti mereka," jawab Dimas dengan ekspresi menahan kesal.

Rava paham sekarang, dia kembali menatap para pekerja itu. "Siapa ketua dari kalian?" tanyanya pada mereka.

"Saya! Ada masalah apa kamu sama saya?!" pria yang tadi mendorong bu Mila mulai maju dengan wajah sok berani.

Rava menatap hal itu dengan datar. "Sadam Tomlinson, itu namanya bukan?"

Pria itu terkejut saat Rava menyebutkan nama bos mereka. "Kenapa kamu mengetahui nama bos kami! Apa urusanmu dengannya?! Lagian, apakah kamu termasuk dari mereka? Orang yang rela membantu panti kumuh ini?" ucapnya dengan nada penuh mengejek.

Bugh!

Rava dengan wajah sama segera memukul rahang pria itu keras. "Katakan sekali, maka lo berakhir detik ini juga!" tekan nya.

Anak-anak dan lainnya terkejut melihat itu, Rava segera berbalik menatap anak-anak itu dengan senyum lebar. "Baiklah para bocah, jangan dicontoh hal seperti tadi oke. Itu gak baik," katanya dengan wajah yang tak terlihat berdosa.

Kendra menganga tak percaya. "Ren, adik lo bin ajaib. Nemu dimana adik macam gitu?" gumamnya yang bisa di dengar oleh Garen.

"Online shop, barang terbatas. Nyarinya susah," balas Garen dengan seadanya.

"Uedan!"

Rava kembali fokus para pria yang baru saja ia pukul tadi. "Jadi lo suruhan dari si tikus itu? Dibayar berapa hem? Bahkan gue bisa bayar kalian lebih dari dia bayar lo untuk merubuhkan tempat ini. Gimana? Penawaran terbaik bukan?" katanya dengan suara rendah, dia berjongkok dihadapan pria itu dan mencengkram rahangnya.

"Siapa kamu?! Jangan berani memerintahkan kami!" berang nya.

Rava terkekeh. "Gue memiliki posisi lebih tinggi dibandingkan bos lo itu. Bahkan dalam jentik kan jari, lo semua akan dibuat rata di tanah ini," ucapnya penuh intimidasi.

𝐑𝐀𝐕𝐀𝐍𝐆𝐆𝐀 - 𝑩𝒐𝒚'𝒔 𝑳𝒐𝒗𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang