52. Aksi penyelamatan

496 37 10
                                    

Backsound Monster by BB COOPER, Jake Daniels, Kaphy

Jleb!

Jefrian siap jika belati itu menusuk tubuhnya, ia tak peduli. Rasa sakit itu hanya sesaat bukan? Dia sudah mendapatkan banyak sekali luka karena pertarungan. Maka, hanya tusukan belati tak akan menimbulkan rasa sakit sangat. Tetapi, ada yang aneh- kenapa dia tak merasakan dinginnya belati serta robekan pada tubuhnya karena tusukan belati itu.

"Jangan lukai dia sedikitpun!" berang seseorang yang menahan belati itu menggunakan tangan kirinya. Menyebabkan darah orang itu menetes perlahan ke lantai.

Jefrian kaget saat mendengar suara orang di depan dirinya. Perlahan dirinya membuka kelopak mata untuk mengintip apa yang terjadi- namun, matanya terbuka lebar saat melihat apa yang di depannya. "Ken-dra?" gagap Jefrian.

Kendra, pemuda itu menahan belati yang akan menusuk perut Jefrian. Ia menatap layang pada wanita itu yang sudah melangkah mundur karena terkejut akan kedatangan dirinya. Kendra membuang belati itu ke sembarangan tempat

"Lo punya nyali berapa hah?! Mencoba untuk membunuhnya!" sentak Kendra.

Liora masih menetralkan rasa terkejutnya. "L-lo! Jangan ikut campur!" katanya.

Kendra memasang wajah seolah bingung saat mendengar kata keras wanita itu. "Jangan ikut campur?" ulangnya. "Urusan Jefrian! Urusan gue juga! Gue berhak apapun tentang dia! Karena Jefrian kekasih gue!" geram Kendra.

Jefrian kaget, ia menatap Kendra tak percaya karena memberitahu hubungan mereka berdua secara lantang. Sementara Liora pun ikut kagetnya, tapi tak lama ia malah tertawa menghina akan hubungan itu.

"Emang dasar homo! Satu geng homo semua!" cemooh Liora.

Plakk!

Jefrian mendekati Liora, lepas itu menampar dengan suara nyaring. "Masih untung homo, daripada lo yang murahan! Kita saling mencintai dan tak peduli akan pendapat orang seperti apa nanti! Tapi elo! Dasar murahan! Jalang kurang belaian!" sarkas Jefrian.

Semua yang berada di ruang sekap itu langsung menganga saat mendengar perkataan kasar Jefrian. Termasuk Sandra yang sedaritadi sibuk meraih kunci di lantai dengan kaki mungilnya. "Anjir, kakak ipar gue itu," bisik Sandra terkagum akan keberanian Jefrian.

-RAVANGGA-

Keadaan dibawah dan diluar sudah begitu kacau, banyak sekali orang-orang yang tergeletak penuh luka setelah pertarungan sengit. Tapi masih ada beberapa yang bertahan untuk melawan, walau pada akhirnya tumbang dengan sama.

Garen dan Malvin menghalang musuh yang akan menyerang Rava, keduanya secara brutal menyerang mereka tanpa ampun. Apalagi saat mendengar perintah Rava tadi. "Habisi mereka, jangan sampai ada yang tersisa. Bantai semuanya, gue gak suka lalat berkeliaran."

Garen awalnya tak setuju, ia tak ingin mengotori tangannya begitu jauh. Tapi saat melihat Malvin menusuk dada musuh, entah kenapa ia terasa menarik untuk dirinya. Bermodalkan pisau buah, dia menggorok leher musuh hingga darahnya terciprat pada tubuhnya yang terlapisi sweater putih.

Saat ini, Rava masih berdiri sambil tersenyum lebar. "Mau sampai kapan lo bersembunyi? Jangan bertingkah seperti orang pengecut," katanya.

Nerios menahan untuk tak melawan pemuda itu disaat dirinya dalam tahap pemulihan. Lukanya sedikit parah pada bagian perut karena dorongan kuat dari Rava- kekuatan pemuda itu jauh berbeda dengannya, dia kira akan mudah mengalahkan Rava; mengingat proses penyesuaian setelah kembali hidup dengan raga baru sulit beradaptasi.

𝐑𝐀𝐕𝐀𝐍𝐆𝐆𝐀 - 𝑩𝒐𝒚'𝒔 𝑳𝒐𝒗𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang