58. Karma adil

150 14 1
                                    

Sandra membantu Bunda Neolia memasak untuk makan malam. Dia tersenyum saat wanita itu membicarakan kedua anaknya dengan semangat. Beberapa pembantu juga membantu menyajikan apa saja untuk menu makan malam, sedangkan yang lain membereskan sekitar rumah besar bak istana ini.

Sandra tak menyangka Rava bisa membeli rumah sebesar ini, bahkan luasnya tak kira-kira. Di halaman depan sudah tersusun taman kecil yang diisi kolam ikan dan patung Yunani sebagai pancuran. Memiliki daratan helikopter pribadi di halaman belakang, serta wahana kolam renang yang memiliki satu perosotan dan alat loncat. Sungguh megah rumah yang dibeli Rava dengan senilai milyaran.

"Bi, sudah membelikan susu energi buat Rava?" Sandra baru mengingat jika dirinya menitip pada salah satu pembantu yang ingin ke supermarket. Sandra memikirkan Rava yang beberapa hari ini mengonsumsi susu energi untuk menjaga pola tubuhnya- padahal tubuh kekasihnya sudah seperti titan.

"Kenapa mereka lama? Bukankah mereka mengatakan sebelum senja tiba?" Neolia melirik luar dapur, memastikan jika orang yang ia tunggu-tunggu telah datang. Tapi sebatang hidung saja tak terlihat sedaritadi.

"Mungkin mereka masih mengobrol beberapa hal lagi. Bunda tau kan seberapa gila mereka dalam bekerja. Bahkan Garen ikut-ikutan," kata Sandra sambil kembali mengaduk ayam kecap.

Neolia mendengus. "Padahal mereka sudah begitu kaya, sampai-sampai membeli rumah dengan nilai tinggi. Kenapa harus kerja begitu keras? Bukankah mereka bos?" Neolia juga memiliki usaha, tapi ia tak terlalu keras dalam bekerja. Masih ada para pekerja lain yang bisa menyelesaikan tugas miliknya, jika ada yang susah maka dirinya akan turun tangan.

"Biar Sandra hubungi Rava terlebih dahulu, apakah mereka selesai atau belum nya." Sandra meminta izin untuk menelepon kekasihnya. Menjauhi dapur setelah masakan miliknya sudah matang.

Neolia kembali sibuk menumis sayur, membiarkan Sandra menelepon putranya. Apakah mereka lupa akan makan malam bersama? Neolia hanya merindukan kehangatan makan bersama, karena beberapa hari mereka terlalu sibuk dalam urusan masing-masing.

Beberapa menit Sandra belum kembali, mungkin anak itu masih sibuk menelepon ria dengan putranya. Lagian menu makanan sudah selesai, tinggal menuangkan minuman hangat serta manis. Saat Neolia sedang menuangkan jus jeruk, tiba-tiba terdengar ketukan kecil dari arah ruang utama.

"Bi Arsi, bisa cek terlebih dahulu siapa yang mengetuk pintu?" titah dirinya pada salah satu pembantu rumah.

Bi Arsi mengangguk, ia mulai menjalankan sesuai perintah majikan. Meninggalkan tugas dirinya yang akan mengantar minuman. Saat didepan pintu utama, bi Arsi membuka pintu itu. Tapi matanya memandang tak percaya siapa yang merupakan pemilik ketukan pintu itu.

"Bi! Siapa?" Neolia menunggu informasi dari pembantu itu. Tapi tak ada jawaban, karena terlalu lama menunggu- dia akhirnya menyamperi pembantunya itu.

"Bi, siapa yang datang? Tamu kah?" Neolia ingin melihat siapa tamu yang datang dengan senyum ramah. Tapi senyuman miliknya hilang digantikan ekspresi tak percaya.

"Mas Zacky?" Neolia tak menyangka akan kedatangan pria itu setelah beberapa bulan. Dan lagi, bagaimana bisa Zacky mendapatkan alamat barunya? Tak mungkin seseorang memberikan begitu saja alamat tanpa seizin darinya atau anak-anak.

Keadaan Zacky begitu acak-acakan, kemeja putih lusuh serta dagu yang ditumbuhi bulu. Apa yang sebenarnya terjadi pada pria itu? Bukankah Zacky dikenal memiliki karisma tinggi? Kenapa penampilan pria itu berbanding terbalik dari kenyataan tersebut?

"Lia." Zacky yang tak bisa membendung air mata terlalu lama. Ia menangis setelah melihat kembali sosok wanita yang mengganggu hati dan pikirannya.

"M-mas... Kenapa kesini?" Neolia penasaran apa yang terjadi pada pria itu. Tapi dirinya sadar jika statusnya telah berubah, dia tak berhak mencampuri masalah pria itu. Walaupun merupakan ayah dari anak-anaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐑𝐀𝐕𝐀𝐍𝐆𝐆𝐀 - 𝑩𝒐𝒚'𝒔 𝑳𝒐𝒗𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang