"Rav, itu si Sandra kenapa? Sakit kah?"
Satu meja yang berada di belakang sudah penuh oleh teman-temannya. Rava terdiam dengan tatapan gugup, semantara itu Sandra semakin mengeratkan diri dalam gendongan pengantin pemuda itu, dia sangat malu mengingat akan kondisinya diluar baik-baik saja. Mana lubang bokongnya berdenyut terus, serta pinggangnya yang hampir putus.
"I-iya... Katanya gak enak badan, jadi gue mau izin bawa di ke apartemen," ujar Rava.
"Apartemen? Beneran?" Malvin menatap Rava tak percaya. Diikuti oleh tatapan bingung dari yang lainnya.
"Emangnya kenapa? Apa ada masalah dengan apartemen Rava?" celetuk Dimas.
"Apakah apartemen nya horor? Atau apartemen nya tempat pembantaian tragis?" timpal Kendra.
Jerfrian membalas perkataan kedua temannya yang terlihat penasaran. "Bukan, ini pertama kalinya Rava bawa seseorang ke apartemen nya. Kita bertiga aja sulit masuk, apalagi orang lain. Penjagaan disana ketat melebihi rumah presiden, jadi gak sembarangan orang yang bisa masuk kesana. Ada kartu pengenal spesial untuk menunjukkan identitas pemilik."
"Wohhh! Daebak njir! Berapa harga ya? Gue mau mesan lah," kata Kendra merasa tergiur oleh penjelasan pemuda itu.
"Seharga satu dunia," seru Rava membuat senyum cerah Kendra luntur. "Dahlah, gue mau go to apartemen. Kasihan baby gue kesakitan mulu." Rava menyambar tas miliknya dan Sandra, dia segera pamit pergi dari kelas.
"Azril! Izinin gue hari ini. Awas aja ada keterangan alfa, gue santet lo berubah jadi babi," kata Rava sebelum benar-benar pergi darisana.
Azril yang merupakan sekretaris kelas hanya bisa mengelus dada. "Mana ada gue berani cok, nyawa yang jadi taruhannya."
-RAVANGGA-
"Istirahat lah terlebih dahulu, gue mau nyiapin makan. Apakah masih sakit?" Rava telah sampai di apartemen. Dia segera menurunkan Sandra di kamar miliknya yang berada di lantai dua apartemen mewahnya.
Sandra hanya bisa diam, dia tak bisa berkata-kata setelah berada di sekitar apartemen yang berada di ujung kota. Rava yang paham tersenyum, dia mencium kening pemuda manis itu dengan cinta sebelum pergi keluar kamar untuk menyiapkan makan.
Mata Sandra tak bisa berhenti melirik seluruh area kamar pemuda titan itu yang terlihat besar dan megah. Nuansa hitam dengan kaca yang langsung disuguhkan pemandangan seluruh kota. Pantas saja mahal, apartemen milik Rava itu terkenal nomer satu. Jadi wajar penjagaan ketat dan sulit di akses orang lain. Apartement Vel'Tha, milik pemuda itu sendiri.
Sandra memegang lubangnya saat bergeser duduk. "Shh... Gila, gue gak nyangka akan di bobol kayak gini." Mata Sandra tak sengaja saat melihat sebuah bingkai yang terletak di meja nakas samping kanannya. Dengan perlahan dia mengambil bingkai foto itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐀𝐕𝐀𝐍𝐆𝐆𝐀 - 𝑩𝒐𝒚'𝒔 𝑳𝒐𝒗𝒆
Fiksi Remaja(18+) story notes 2🔞 Transmigrasi | M-preg | Adults teen | BXB Kehidupan itu penuh kejutan, entah apa kejutan yang sang Pencipta berikan. Mau itu cobaan, takdir, nasib atau lainnya yang katanya seperti roda berputar. Kisah sederhana yang mencari ke...