Sekitar pukul sembilan malam Lisa baru sampai di rumahnya. Dia menyadari jika rumahnya terasa sepi dan tidak menemukan adanya ayahnya di sana. Lisa bingung karena tidak mungkin ayahnya berkeliaran tanpa dirinya. Kemudian dia mencoba mencari seisi rumah namun nihil, dia tak menemukan keberadaan ayahnya dimanapun.
Lisa mengambil ponsel dari kantongnya untuk melapor kepada pihak berwajib namun satu pesan membuat dirinya lemas. Dia segera bergegas ke rumah sakit dan menemukan Jennie yang sudah duduk di ruang tunggu.
"Jen, bagaimana keadaan ayah? Apa yang sebenarnya terjadi? Apa penyakit ayah kumat lagi?" Pertanyaan beruntun itu membuat Jennie seketika bingung.
Dia mengajak Lisa untuk duduk. "Lisa, ayah mengalami kecelakaan saat mencoba menyebrangi jalan"
"Kecelakaan? Kok bisa?" tanya Lisa karena setaunya ayahnya tidak pernah jalan-jalan atau berkeliaran di jalan raya.
"Aku juga gatau kenapa ayah bisa di jalan raya dan berakhir ditabrak lari"
"Lalu bagaimana dengan pelakunya? Apa sudah tertangkap?"
"Aku tidak tau Lisa, saat aku hendak pulang ke rumah, aku sudah melihat ayah tergeletak di jalan dan dikerumuni oleh warga," ucap Jennie.
Pintu UGD terbuka menghadirkan dokter beserta susternya keluar. Lisa yang melihat itu langsung menghampiri. "Bagaimana dok? Bagaimana keadaan ayah saya?"
Dokter tersebut menunduk dan terlihat helaan nafas dari mulutnya. "Maaf, dia sudah pergi. Kami tidak bisa menyelamatkannya karena terlalu banyak mengalami pendarahan. Seandainya saja lebih cepat, pasti bisa tertolong"
Dunia Lisa runtuh seketika, dia tidak menyangka sudah kehilangan orang berharga yang dia punya. Lisa telah ditinggal oleh keluarga satu-satunya yang dia punya. Lisa terdiam. Dia mengusap wajahnya dan langsung pergi ke dalam ruangan dimana ayahnya dirawat. Disana dia melihat ayahnya yang sudah terbujur kaku.
"Ayah, ini ga nyata kan? Kenapa ayah? Kenapa ayah pergi? Aku...aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi kecuali ayah" tangis Lisa pecah. Tangannya mencoba untuk mengguncangkan tubuh ayahnya yang sudah tidak ada reaksi apapun.
Lisa memeluk ayahnya dengan air mata yang masih mengucur deras. "Ayaah, bangun! Aku tidak sanggup tanpa ayah, bagaimana dengan hidupku selanjutnya? Ayah ayo bangun!"
Jennie yang melihat Lisa terpukul merasa iba. Dia menatap Lisa yang menangis seperti putus asa. Ini adalah kesalahannya. Kesalahan dirinya yang membuat ayah Lisa pergi untuk selama-lamanya.
Flashback
Jennie yang sudah puas bermain dengan Dami meminta pulang. Dami yang minum banyak membuat dia membawa mobilnya dengan ugal-ugalan. Jika Jennie menegurnya pasti akan dibalas candaan oleh Dami.
"Dami, bagaimana kalau kita kecelakaan karena ulahmu?" Jennie berteriak kencang karena Dami.
"Tenang sayang, kamu akan selalu aman jika bersamaku, ayolah ini sangat seru," ucap Dami menambah kecepatan mobilnya.
"Aku belum siap mati asal kamu tau!"
"Aku tau baby"
Mobil itu melaju dengan sangat cepat hingga mendekati rumah Lisa. Jennie melihat jika ayah Lisa sedang mencoba untuk menyelamatkan anak anjing yang berlari ke tepi jalan. Dami yang yang setengah sadar, bukannya menginjak rem, dia malah menginjak gas membuat Ayah Lisa menjadi tertabrak dan terpental jauh.
Mobil itu pun berhenti seketika dan membuat kepala mereka kejedot ke Dashboard. Kepala Jennie berdengung untuk sesaat sebelum sadar jika mereka sudah terlibat pembunuhan. Yang lebih parahnya, korbannya itu adalah ayah Lisa. Jennie membangunkan Dami, namun gadis itu sepertinya pingsan karena bagian pelipisnya yang berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenlisa (SELESAI ✔️)
FanfictionMenceritakan tentang pengorbanan seorang Lisa kepada pacarnya. Dia melakukan segalanya demi membuat Jennie Kim bahagia di sampingnya. Namun siapa sangka, gadis itu membawa petaka bagi dirinya. Semua orang yang Lisa sayangi satu persatu lenyap dari b...