Flashback
"Selamat bergabung di perusahaan saya Mr. Kim," sambut Park saat melihat kawan lamanya.
"Saya sangat senang sekali karena bisa menjadi bagian dari perusahaanmu" Mr. Kim membungkuk untuk menghormati atasannya.
"Ah, kau ini tidak usah seperti orang asing. Kita adalah teman kuliah. Aku masih ingat kau sering sekali membantuku dulu. Sudah seharusnya aku menerimamu di perusahaan ini. Aku turut menyesal atas kejadian di perusahaanmu" Park membawa Kim untuk duduk.
"Yang namanya perusahaan pasti ada pasang surutnya. Tapi bagaimanapun saya tidak bisa melupakan bantuanmu hari ini. Akan saya ingat seumur hidup saya" Park hanya mengangguk dan tersenyum.
"Apa kau sudah menikah?" tanya Park menuangkan whiskey dan menyerahkan satu gelas kepada Kim.
"Sudah. Saya punya satu putri, sekarang usianya 6 tahun," ucap Kim.
"Siapa orang beruntung itu? Aku saja sangat beruntung memiliki teman sepertimu apalagi istrimu, dan pasti putrimu sangat bangga memiliki ayah sepintar Mr. Kim," ucap Park memuji.
"Saya yang beruntung memiliki istri seperti Yoona. Dia telah memberikan saya putri yang mungil dan juga cantik"
"Kau tau apa yang kusuka dari seorang Kim? Ini dia...Sikap terlalu merendah padahal bisa lebih tinggi. Sangat dibutuhkan di perusahaan saya, hahaha" Kim ikut tertawa dengan ucapan Park.
"Anda terlalu banyak memuji"
"Bersulang," ajak Park menyodorkan gelasnya ke depan dan mereka pun bersulang. Singkat cerita Kim bekerja dengan tekun dan juga giat. Dia ingin membuktikan kepada Park jika dialah orang yang tepat untuk menangani masalah di perusahaannya.
Namun loyalitas dibayar penghianatan. Suatu hari Kim mendengar saat pria itu hendak mengantarkan laporan bulanan. Park jelas-jelas mengatakan jika dialah penyebab perusahaannya bangkrut bahkan pria itu yang ternyata menjadi dalang dari semua kejadian itu.
Dia sengaja menyuruh orang-orangnya untuk bekerja sebagai mata-mata dan mencermari perusahaannya. Akibatnya banyak sponsor dan juga penanam saham menarik dana mereka. Perusahaan yang dirintisnya sekian lama, langsung bangkrut begitu saja.
Kim sangat kecewa dan marah dengan sikap Park yang menurutnya kejam dan tidak punya perasaan. Akhirnya Kim memutuskan untuk balas dendam dan mengatur rencana agar perusahaan Park juga hancur seperti perusahaannya, namun rencana itu diketahui lebih awal oleh Park sehingga menjatuhkan pinalti untuk Kim yang membuatnya terlilit banyak utang.
"Ayo Yoona kita harus segera pindah dari kota ini," ajak Kim dengan buru-buru memasukkan beberapa baju ke kopernya.
Istrinya tentu saja bingung karena tak pernah melihat suaminya yang begitu gelisah. Bahkan pria itu terlihat seperti emosi, takut, dan sedih di waktu bersamaan. Berkali-kali kalimat maaf dia utarakan untuk istri dan juga anaknya.
"Kalian cepatlah berkemas aku tunggu 30 menit lagi, aku ada urusan sebentar" Pria itu mengecup kening istrinya lalu buru-buru pergi.
Saat Yoona mengemasi barang-barangnya saat itulah Park datang dengan anak buahnya. Dia mendobrak pintu itu membuat Yoona ketakutan. Dia menyuruh Jennie Kim untuk bermain dengan temannya di luar agar tidak melihat pertengkaran orang dewasa yang bisa mengganggu psikologisnya.
Untuk pertama kalinya Park terpana dengan wajah Yoona yang begitu cantik. Walaupun memakai baju yang sederhana, wanita tetap terlihat memesona dan juga seksi. Park tidak bisa melepaskan pandangannya dari Yoona.
"Siapa kalian? Mau apa?" tanya Yoona menyiapkan kuda-kudanya dengan membawa sebuah tongkat.
Park menyuruh anak buahnya untuk keluar. Dia berjalan mendekati Yoona. "Kenalkan aku Park, aku adalah bos di perusahaan suamimu bekerja. Perihal tadi aku minta maaf karena tidak sengaja," ucapnya menunjuk pintu rumah mereka yang rusak akibat dobrakan paksa yang dilakukan anak buahnya. Park memandang Yoona dengan intens. Wanita secantik Yoona belum pernah ditemui Park sebelumnya. Kim ternyata sangat pintar mencari wanita meskipun tampilannya agak culun menurut Park.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenlisa (SELESAI ✔️)
FanfictionMenceritakan tentang pengorbanan seorang Lisa kepada pacarnya. Dia melakukan segalanya demi membuat Jennie Kim bahagia di sampingnya. Namun siapa sangka, gadis itu membawa petaka bagi dirinya. Semua orang yang Lisa sayangi satu persatu lenyap dari b...