25

209 13 2
                                    

"Bos, kita sudah menemukan siapa yang sudah menculik Nona Rose" Jiso membalikkan kursi hidroliknya. "Siapa?" tanyanya.

"Kami menemukan bahwa dia diculik oleh orang yang bernama Suga dari keluar Park. Mereka adalah pengusaha di daerah X dan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi "

"Sepertinya aku pernah dengar nama itu" Jiso segera mengetik di laptop miliknya dan keluarlah biodata mengenai Suga.

"Apa kalian tau kenapa dia menculik adikku?"

Dua orang berbadan besar itu kompak menggelengkan kepalanya. "Baiklah, kalian boleh keluar!" Jiso mengibaskan tangannya untuk mengusir kedua pria itu.

Jiso memasukkan ponselnya ke dalam tas dan berjalan pergi. Dia akan menyelesaikan masalah ini dengan segera.

***

"Kenapa kalian masih membiarkan dia disini?" Suga bertanya saat dirinya hendak menenangkan pikirannya. Dia meninggalkan pekerjaannya karena butuh waktu untuk mencerna semua yang baru saja diketahuinya.

Sementara Rose asik dengan makanannya. Dia terlihat betah dan tidak perduli dengan usiran anak buah dari Suga. Daripada melihat Jiso dan Lisa bertengkar lebih baik menghabiskan waktu disini. Makan sesukanya dan bersantai setelahnya.

Suga pusing dengan keadaan kamar yang menjadi tempatnya untuk menenangkan diri. Dia merasa menyesal karena sudah menculik gadis yang hobi makan ini. "Saya tidak mau tau, segera bereskan dia!" Setelah mengatakan itu ke anak buahnya, Suga kembali ke mobilnya dan memutuskan untuk pergi ke kantor.

Pria berkulit putih itu berjalan dengan santai. Saat melewati Lobby dia dihadang oleh resepsionisnya. "Ada apa?" Suga bertanya karena melihat wajah gadis itu terlihat takut-takut.

Sambil menunduk resepsionis itu pun menjawab. "Maaf Pak, ada seorang wanita datang untuk mencari Anda. Katanya ada yang perlu di dibicarakan"

"Katakan padanya jika saya tidak bisa diganggu untuk saat ini!"

"Tapi wanita itu sudah masuk ke ruangan anda?"

"APA? Dimana para penjaga?"

"Dia juga punya penjaga Pak makanya kita biarkan karena tidak ingin ada keributan," ucap resepsionis itu tetap menunduk.

"Siapa namanya?" tanya Suga menghela nafasnya.

"Dia tidak menyebutkan namanya Pak dan langsung menerobos begitu saja dan masuk ke dalam ruangan Bapak"

Suga segera pergi dan bergegas masuk ke dalam ruangannya. Dia curiga wanita itu adalah Jennie Kim yang akan membuat kekacauan baru di hidupnya. Suga membuka pintu kantornya dan melihat seorang wanita yang mengenakan pleated mini dress yang bercorak garis hitam putih dengan high hills stunning.

Jiso yang kaget sontak menoleh ke arah pintu. Terlihat seorang pria dengan kulit putih dengan pakaiannya yang serba putih. "Letakkan itu!"

Jiso menoleh ke arah foto yang dipegangnya. "Apa hubunganmu dengan Jennie Kim?"

Suga merampas foto itu. "Bukan urusanmu! Atas dasar apa Anda masuk-masuk ke dalam kantor saya?" Suga bertanya sambil melepaskan jasnya dan menyampirkannya di atas kursinya. Lengan bajunya digulung hingga atas menampilkan otot-ototnya yang besar berusaha mengintimidasi.

Namun Jiso tidak terpengaruh. Gadis itu mengeluarkan foto dari dompetnya. "Ini adalah adikku. Apa benar kau yang telah menculiknya?"

Suga segera melunakkan ekspresinya dan melepaskan gulungan baju di lengannya. "Oh, syukurlah, ada kakaknya disini. Adikmu ada di markasku. Aku sudah mengusirnya tapi dia tidak mau pergi-pergi. Sekarang aku mohon, bawalah pulang adikmu itu." Suga mengatupkan tangannya pertanda sudah menyerah dengan kelakuan Rose.

Jenlisa (SELESAI ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang