Karena dingin, Rusli memakai jaket Bapak sementara di bagian bawah dia hanya memakai celana dalam saja. Dinding yang dikelilingi oleh daun kelapa yang kering, juga dijadikan pengganjal agar tempat tidur mereka terasa empuk dan hangat. Tubuh mereka juga dikelilingi oleh daun kelapa yang kering.
Tiba-tiba saja bibir Bapak sudah mengecup bibir Rusli. Mulanya Rusli kaget karena tak menyangka bapak yang memulai lebih dulu. Rabaan tangan Bapak pada pantatnya dan elusannya pada dadanya, membuat Rusli tak mampu lagi menahan diri.
Perlahan-lahan Bapak memelorotkan celana dalam anaknya sampai lepas. Kemudian dielusnya lubang pantat anaknya itu. Selain itu, Bapak juga mengisap-isap tetek Rusli dengan rakus.
"Ohh bapak..." desah Rusli.
Bapak diam saja dan terus mengulum lidah anaknya.
"Oh pak, cepat saja masukan kontolnya." pinta Rusli.
Mendengar perkataan anaknya, Bapak langsung menaiki tubuhnya dan Rusli pun mengangkangkan kedua kakinya. Lubang silitnya yang sudah basah air liur itu ditusuk oleh kontol bapaknya, sampai amblas.
Keduanya tidak bersuara apa-apa kecuali desahan-desahan nafas dan rintih kecil dari mulut mereka.
"Ouuhhh..."
"Mmpphhh... aaahhhh..."
Bapak memompanya dengan teratur dan pompaan itu membuat Rusli seperti tak mampu berkata apa-apa lagi selain menggoyang-goyangkan pinggulnya dari bawah.
"Sshhh... Aahhh bapakkkhh..."
Rusli pun terus merintih-rintih dengan kuat, dia membalikkan tubuhnya. Posisi mereka sudah berubah. Bapak kini berada di bawah dan Rusli menekan-nekan pantatnya dari atas.
Pantatnya dia putar-putar dan dadanya menekan-nekan dada Bapak. Kelihatan Bapak jadi kewalahan sekali mengimbanginya dan dia mendesah, menyatakan dia akan sampai
"Aahhh... Bapak mau keluar Rushh..."
"Jangan dulu..."
.
.
.
.
.
.
.Lanjutan ceritanya sudah tamat dan tersedia di karyakarsa dalam bentuk pdf.
Link :
https://karyakarsa.com/jokooo69/terdampar-short-story
Atau bisa klik link di profil.
🌻🌻🌻