Hampir tengah malam waktu aku melihat ke arah jam tanganku, jalanan yang sepi terus aku lewati, membuat aku menarik gas motorku dengan kecepatan lebih dari biasanya. Masih jelas di pikiranku, adegan demi adegan di film tadi sore yang ku tonton di salah satu situs dewasa penikmat sesama jenis. Sempat terpikir dikepalaku untuk melakukan dan merasakan semua apa yang aku lihat dari film itu. Seorang pria paruh baya yang menyodomi seorang pria muda di dalam kamar dengan begitu napsu dan liar, lidah dan tanganya yang terus menjalar di semua lekuk tubuh pria itu seakan membuat napsu di diriku sendiri menjadi meningkat, batang kontol yang besar dan panjang itu menghantam dan terus di gesek ke dalam lubang pantat pria rekanya di kamar itu. Desahan demi desahan begitu aku resapi, putaran demi putaran kamerapun seakan menghipnotis ku untuk merasakan apa yang di rasakan pria itu saat disodomi pria separuh baya yang aku lihat di situ dewasa itu.
Sebentar aku berhenti karena suhu di sepanjang jalan membuat diriku begitu gemetar dan sangat menggigil. Aku berniat untuk mengambil rokok dan korek di saku jaketku, sambil kunyalakan aku lihat suasana di samping begitu sepi dan tak satupun orang berlalu-lalang disini. Hingga aku terkaget ketika ada pria agak gemuk dengan jaket yang tebal berjalan dari arah belakangku. Dia melihatku dengan tatapan kosong sambil terseyum kecil, akupun segera menyapanya. Sedikit ku lihat mukanya di dalam keadaan remang-remang lampu jalan, membuatku agak terpesona olehnya. Muka khas seorang pria hampir berumur 50 tahun itu membalas sapaan dari ku. Dia pun berhenti sejenak, karena tanganku sedang memegang sebungkus rokok yang tadi ku ambil dari saku jaket, akupun segera menawarkanya, mungkin sedikit berbasa-basi aku bisa lebih mengenal dia. Jujur di hatiku dan diriku yang masih berada di atas motor itu sempat merasa birahi saat melihat tubuhnya secara keseluruhan. Badan pria yang aku sukai ini seakan memberi ketertarikan tersendiri kepadaku. Ku standarkan motor dan ku ajak berbincang pria itu sambil duduk tak jauh ku menaruh motor.
Pria itupun mengikuti semua ajakan ku, beliau bernama Bayu dan berasal dari Medan, dia petugas keliling di daerah sekitar sini, karena rumahnya yang kosong di tinggal anak dan istrinya yang sedang pulang kampung, dia pun berniat untuk memeriksa rumahnya yang agak masuk kedalam dari tempat kita duduk sekarang. Karena keadaan itu akupun berpikir sejenak bagaimana aku bisa ikut dengan beliau dan setidaknya bisa dekat dengan dia, apalagi sekarang aku tau kalau dia tinggal sendiri di rumahnya. Kutanyakan apakah di sekitar sini ada yang bisa memijat, diapun segera menjawab dengan menawarkan dirinya bahwa dia sendiri yang biasa memijat orang sekitar daerah sini, ternyata kesempatan berada di pihakku malam ini, dia mengatakan karena biasa dia memijat kaum pria saja, bukan karena apa tetapi hukum adat yang dia takutkan jika menerima pasien wanita. Dia pun menawarkan jika ingin di pijat olehnya, bisa datang ke rumahnya, lebih bagus lagi jika dia sedang berada di rumah, bisa waktu itu juga di pijat pasienya.
Akupun segera meminta dia untuk dapat memijatku malam ini juga, walau sedikit dia menolak karena sedang bekerja, akupun berusaha agar dia menerima pasienya ini, tak lama setelah itu diapun aku bonceng ke atas motor dan kitapun segera kerumahnya melewati rumah demi rumah warga yang sudah mapir semuanya tertidur pulas. Aku sangat gembira, ideku yang muncul mendadak tadi bisa aku jalani dengan mulus, bahkan film sore yang aku lihat itu seakan memberi inspirasi kepadaku untuk dapat melakukan adegan yang sama dan sekarang akulah pemain bersama pria yang aku bonceng ini.
Rumah kecil yang agak jauh dari warga sekitar itu ternyata rumahnya. Diapun segera membuka kunci dan mempersilahkan ku masuk, selain yang menjaga ada tiga orang dan bapak Bayu berniat untuk memeriksa rumahnya yang sepi itu, seakan membuat ideku dan niatku bertambah mulus. Setelah aku mematikan rokok dan masuk serta duduk di kursi dekat pintu masuk, Pak Bayu pun segera ke kamar dan berniat untuk mengambil perlengkapan pijatnya. Bersih dan tertata walau kecil rumah ini membuat aku sedikit nyaman, akhirnya dia memanggilku dan menyuruhku untuk memasukan motorku serta mengunci pintu rumahnya. Akupun berjalan setelah melakukan semua perintah darinya menuju asal suara itu berada, ku melihat dia menyediakan kasur kecil di ruangan satunya untuk diriku di pijat disitu, aku melihat bapak Bayu sudah mengganti pakainya dengan sarung dan baju kaos yang tipis. Dengan minyak yang di pegang dan piring kecil itu, diapun segera duduk dan mempersilahkan aku untuk tiduran di atas kasur itu.