PROLOG

4.4K 277 90
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen ya❤️

Udara di laut menusuk kedalam tubuh Angkasa Biru Dirgantara, cowok itu terbenam didalam lautan yang dalam.

Angkasa berusaha naik ke daratan, tapi kepingan memori menyakitkan itu membuatnya enggan utuk pulang.

Usahanya untuk menjadi yang terbaik berujung sia-sia, Angkasa terjebak didasar paling gelap. Entah bagaimana cerita yang terjadi di hidupnya kemarin. Angkasa seakan lupa bahwa hidupnya juga punya cerita

Angkasa lupa akan dunianya.

Angkasa lupa siapa dirinya.

Dan Angkasa...

Juga melupakan Alana.

Alana Dwi Aliza, rasanya baru kemarin ia menggenggam tangan itu. Tangan yang ia mati-matian jaga. Tangan yang tidak akan pernah ia lepas apapun yang terjadi. Tangan yang akan selalu ia genggam hingga akhir hayat.

Namun mengapa, sekarang tangan itu tidak ada digenggamnya saat Angkasa membutuhkan dekap hangat genggaman itu?

Alana tidak ada disampingnya.

Masih teringat jelas saat dimana senyum manis gadis itu memenuhi wajahnya yang cantik.

Masih teringat jelas saat dimana senyum manis gadis itu memenuhi wajahnya yang cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angkasa tersenyum seketika.

Alana cuma untuknya. Tidak boleh ada yang merebut Alana bahkan sekalipun itu Sagara.

Waktu itu, dunia berjalan lambat saat dia bersama Alana. Pertemuan November tahun lalu membuat Angkasa sadar apa arti ketulusan. Begitupun sebaliknya.

Namun, November tahun ini begitu menyakitkan.

"Dunia aku dan kamu itu berbeda, Sa. Kita gak bisa saling memahami meski kita berusaha," kata gadis bermata hazel itu.

"Akan ada saat dimana lo ngerti, Al. Bahwa apa yang lo punya sekarang, udah sepantasnya lo genggam."

"Kamu adalah laki-laki paling berharga yang hanya bisa kusimpan dalam angan, Angkasa. Dunia emang punya cerita, tapi cerita kita udah berakhir. Saatnya kamu mengikhlaskan aku untuk mengukir cerita baru bersama Sagara."

November BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang