Hallo guys✨Aku update lagi. Maaf hari ini cuma bisa up satu part karena lagi banyak tugas😭
Jangan lupa vote dan komen ya✨
Happy Reading 🖤
•
•
•Pagi itu, suasana di SMA Antariksa benar-benar kacau. Edgar bersama pasukannya berkumpul di depan gerbang SMA Antariksa, bersiap menyerang dengan segala alat persenjataan yang mereka bawa.
"DENGER GUE BAIK-BAIK! HANCURIN SEMUANYA BILA PERLU BAKAR SMA ANTARIKSA SAMPAI GAK BERSISA!" teriak Edgar pada beberapa puluh pasukannya yang sedang baris berjajar.
Mereka mulai bergerak. Batu pertama dilemparkan dengan kuat hingga menghantam kaca jendela sekolah SMA Antariksa hingga suara pecahan kaca itu menggema dan membuat semua orang di sekitar menoleh kaget.
Salah satu pasukan Edgar tersebut menyalakan tabung gas air mata dan melemparkannya ke arah halaman sekolah. Seketika, asap putih mulai mengepul, menyebarkan bau menyengat yang membuat mata perih dan sulit bernapas. Siswa-siswa SMA Antariksa yang berada di halaman segera panik dan berlarian mencari tempat aman.
"Anjing, Sa, Edgar pakai gas air mata!" seru Bagaskara emosi.
Wajah Angkasa berubah menyeramkan. Saat cowok itu berniat keluar dari lorong, Elang menahan tangannya dengan satu kali tarikan.
"Gak usah, biar kita yang hadapi mereka," ujar Elang.
Angkasa mendorong dada Elang dengan bengis. "Maksud lo apa?! Gue mau nolongin mereka anjing!"
"Alana butuh bantuan lo saat ini, Sa," tegas Elang dengan suara pelan. "Edgar yang udah culik Alana dulu kan? Jangan sampai kejadian yang sama terulang lagi. Dan lo, Jon," tatapan cowok itu berpindah pada Jonathan. "Kerahin semua anak Abraxas dan suruh mereka sebagian buat tolongin murid-murid sekolah kita."
Jonatan mengangguk dan segera mengikuti interupsi yang Elang berikan. Sementara itu, Angkasa sudah lebih dulu berlari mencari keberadaan Alana dan membiarkan teman-temannya yang lain untuk memukul mundur pasukan Edgar.
Asap gas air mata semakin tebal, menutupi pandangan dan membuat situasi semakin kacau. Teriakan dan suara benturan terdengar di mana-mana.
"Alana! Alana, lo dimana Al?!" teriak Angkasa dengan suara serak. Ia berlari menerobos asap tebal, matanya setengah terpejam sambil menahan pedih.
Angkasa melihat sekeliling dengan panik, berharap menemukan sosok gadis itu di antara siswa-siswa yang berlari ketakutan.
"Bangsat!" umpat Angkasa frustasi. "Anjing lo Edgar! Gue pastikan lo habis ditangan gue!"
Angkasa tidak menyerah, cowok itu terus mencari keberadaan Alana, sampai dimana terdengar suara samar-samar dari arah perpustakaan.
"Angkasa!" teriakan itu menuntun Angkasa untuk membawa langkahnya kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
November Bahagia
Teen FictionWARNING‼️ KARYA INI MURNI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI DILARANG KERAS BUAT PLAGIAT! (Kalau mau plagiat, baca sendiri undang-undang terkait pelanggaran hak cipta!). Budayakan vote dan komen saat membaca ✨ Oke, thank you. Selamat membaca! Blurb : Namanya...