Karena respon bagus dari kalian aku seneng banget guys. Makasih banyak ya udah mau support cerita ini🥰❤️
Ini bonus aku kasih satu part lagi hari ini buat kalian gak harus nunggu 100 vote dan 100 komen❤️❤️❤️
Semoga cerita ini bisa melegenda juga dihati kalian. Aamiin ya allah😭🤗❤️
Jangan lupa vote dan komen ya🔥
Happy Reading ❤️
•
•
•Tawuran dari kedua kubu, Abraxas dan juga Shadow berlangsung sengit. Sagara yang baru saja tiba langsung turun tangan membantu Rafka saat tubuh pria itu hampir ditendang dari arah belakang.
Sagara menatap Lio sengit sebelum memberikan perlawanan. Dengan gesit, Lio menghindari serangan yang Sagara berikan. Sampai dimana, Jonathan bertubuh gempal itu datang dan menendang Sagara hingga terjatuh.
Disisi lain, Alana yang berdiri di sisi koridor memandangi pertarungan dengan perasaan cemas. Taku bila terjadi sesuatu pada Rafka, atau mungkin, Alana juga takut bila Rafka akan melakukan hal yang ia ucapkan sewaktu dikelas.
Selama ini, Alana tidak suka melihat pertarungan. Untuk pertama kalinya Alana melihat secara langsung bagaimana segerombolan manusia saling hajar satu sama lain tanpa memperdulikan wajah mereka yang lebam dan luka-luka.
Saat mata Alana tak sengaja menangkap pisau yang Rafka pegang, gadis itu dengan gerakan spontan turun ke lapangan untuk menghampiri Rafka. Namun yang terjadi, gadis itu malah terjatuh akibat terdorong tubuh orang-orang yang masih melakukan penyerangan.
Angkasa yang tidak sengaja melihat itu langsung menghajar siapapun didepannya untuk menghampiri gadis itu. Berniat untuk menolong. Tapi si bajingan Rafka malah datang dan berniat melakukan penusukan.
Mata Angkasa melebar saat melihat pisau yang Rafka pegang. Dia melakukan gerakan penghindaran spontan dan menendang kaki Rafka hingga terjatuh.
Bukannya melanjutkan serangan, Angkasa justru menghampiri Alana yang duduk berlutut ketakutan.
"Lo ngapain disini anjing?!"
"Goblok! Pergi tolol!"
Perlu kalian ketahui, Angkasa tidak sepenuhnya jahat, juga tidak sepenuhnya baik seperti yang kalian kira. Meski begitu, tetap ada sisi baik dalam diri Angkasa yang mungkin tertutupi karena sikap kasarnya.
"Woy!" Sagara datang dan menendang punggung Angkasa hingga tubuh cowok itu menggelinding. Secepatnya Angkasa bangkit dan membalaskan serangan tersebut.
"Jangan gangguin Alana!" lanjut Sagara memperingatkan.
Angkasa menatap ke belakang, hanya sejenak sebelum menjatuhkan pandangannya kembali pada Sagara
"Alana? Gue gak kenal dia siapa."
KAMU SEDANG MEMBACA
November Bahagia
Teen FictionWARNING‼️ KARYA INI MURNI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI DILARANG KERAS BUAT PLAGIAT! (Kalau mau plagiat, baca sendiri undang-undang terkait pelanggaran hak cipta!). Budayakan vote dan komen saat membaca ✨ Oke, thank you. Selamat membaca! Blurb : Namanya...