10. Trauma yang Membekas

775 76 20
                                    

Hallo guys author up lagi🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo guys author up lagi🥰

Jangan lupa buat vote dan komen ya✨

Hari ini author up 2 part sekaligus kayak kemarin. Jadi pantengin aja part selanjutnya yaw✨

Happy Reading mina❤️




"Gak guna lo bego!" Angkasa tidak henti-henti mengumpat pada Sagara lantaran cowok itu tidak dapat melindungi sahabatnya sehingga insiden yang menimpa Jasmine bisa terjadi.

"Gue ada urusan yang gak bisa gue tinggalin," respon Sagara dingin.

"Urusan apa yang sampai ngebuat lo ngelupain teman sekelas lo! Lo tahu kan dari awal si brengsek itu orangnya kayak gimana?"

Setelah terjadi momen menegangkan antara dirinya dan Alana yang berhasil membuat Angkasa mematung, cowok itu segera menyeret Sagara ke halaman belakang saat mereka tidak sengaja berpapasan dilorong.

Ada banyak pertanyaan yang memenuhi kepala Angkasa dan mungkin akan bisa ia dapatkan dari mulut Sagara.

"Ngurus temen kelas sendiri aja lo gak becus, mana lo yang selalu berlagak sok jadi pahlawan?" sindir Angkasa meremehkan.

"Terserah lo mau bilang apa. Tapi gue mau berterimakasih karena lo dan Elang udah bantuin Jasmine," tutur Sagara.

Berita Jasmine menyebar luas dengan cepat dan menggemparkan seisi sekolah. Mereka semua baru tahu bahwa Ardhan merupakan sosok pria yang brengsek dan mengerikan.

Saat Sagara berniat pergi, Angkasa menahan tangannya dengan raut datar. "Ada yang mau gue tanyain sama lo soal Alana."

Kalimat itu membuat pandangan Sagara berubah serius. "Buat apa lo tanya soal Alana? Bukannya lo gak pernah tertarik sama semua yang berhubungan dengan dia?"

"Emang siapa yang bilang gue tertarik? Gue cuma pengen tahu."

"Informasi soal Alana bukan sebuah barang yang bisa gue bagi," tandas Sagara membuat Angkasa emosi.

Anjing!

"Kenapa Alana bisa setakut itu saat denger berita Jasmine?"

Sagara menyungging senyum sinis. "Selain Kala, apa lo juga mau ngedeketin Alana?"

Tidak membutuhkan waktu lama sampai bogem mentah dari Angkasa mendarat ke rahang Sagara. "Anjing! Lo cuma cukup jawab pertanyaan gue bangsat!"

"Gue udah bilang, informasi tentang Alana bukan barang yang bisa gue kasih ke lo!" tegas Sagara setelah mengusap sudut bibirnya yang berdarah. "Kenapa? Gak bisa jawab? Apa sekarang hati lo udah berpindah dari Kala?"

"Gak usah bawa-bawa nama Kala!" hardik Angkasa.

"Kenapa? Bukannya lo cinta mati sama Kala sampai nuduh gue yang enggak-enggak?"

November BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang