Hallo guys author kembali lagi✨
Selamat membaca ya🖤
Semoga suka✨
Jangan lupa buat vote dan komen✨
•
•
•+628xxxxxx
Tonton ini sampai habis.
Nomor tak dikenal itu baru saja mengirimkan satu buah video. Karena penasaran, Kala mencoba membukanya dengan kening yang mengerut bersamaan setelah video itu dibuka.
Deg!
Dunia Kala seperti berhenti sejenak hingga tanpa sadar ponsel yang ia genggam terjatuh.
"Lo kenapa?" tanya Gading. Laki-laki itu memang sudah berada dirumah Kala sejak pagi tadi. Saat mengetahui kabar bahwa Kala sakit, tanpa pikir panjang Gading memutuskan untuk segera kesini. Apapun akan ia lakukan untuk Kala, bahkan disaat harus merelakan martabatnya sekalipun.
Gading mendekat dan mengambil ponsel Kala yang sudah terjatuh. Mata laki-laki itu ikut melebar seketika.
"Ini gara-gara lo gak becus!" cetus Kala membuat Gading menoleh. Air mata gadis itu menetes. Sesuatu hal yang Gading benci, sesuatu hal yang selalu ingin Gading hindari. "Andai aja lo bisa melakukan pekerjaan lo dengan baik hari itu," lanjut Kala lirih.
Sesuatu yang tidak ditakdirkan untuk kita, bagaimanapun juga akan hilang dengan semestinya.
Lantas mengapa kita tidak berusaha menerima dan malah bertahan dengan kesakitan yang kita punya?
"Gue udah berjuang buat lo, Kal," timpal Gading. Entah bagaimana lagi yang mesti ia perbuat untuk membuat Kala senang.
Gading sudah menyukai Kala dari dulu, jauh sebelum Kala berpacaran dengan Angkasa. Tapi perasaannya pada Kala tidak pernah tersampaikan. Ia selalu menjadi pengaggum dalam diam. Mencintai sendirian dan sakit sendirian.
"Gue udah bilang sama lo, Kal, percuma lo berusaha, sampai kapanpun lo gak bisa dapetin Angkasa," lanjut Gading, ia langsung membuang muka saat Kala kembali menumpahkan air matanya.
"Tahu apa lo hah?!" sentak Kala. "Lo gak tahu perasaan gue. Gue sayang sama Angkasa dan gue gak mau kehilangan dia!"
"Dengan cara mempertahankan orang yang bahkan gak peduli sama lo?! Orang yang selalu jadi alasan kenapa air mata lo jatuh!" cetus Gading dengan suara tinggi. Bagaimana cara untuk menyadarkan Kala bahwa masih ada seseorang yang cintanya jauh lebih besar dari pada cinta orang yang ia harapkan.
"Lo gak ngerti!"
"Bagian mana yang gak bisa gue mengerti? Bagian mana yang mesti gue pahami?" suara Gading memelan. Laki-laki itu memperdekat jaraknya dengan Kala.
Kala menggelengkan kepala. Air mata gadis itu terus turun tanpa bisa di cegah. "Lo rusak hubungan gue sama, Angkasa..." lirih Kala. "Lo udah buat hancur hubungan gue sama dia. Gara-gara lo! Semuanya gara-gara lo! Hubungan gue—"
KAMU SEDANG MEMBACA
November Bahagia
Teen FictionWARNING‼️ KARYA INI MURNI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI DILARANG KERAS BUAT PLAGIAT! (Kalau mau plagiat, baca sendiri undang-undang terkait pelanggaran hak cipta!). Budayakan vote dan komen saat membaca ✨ Oke, thank you. Selamat membaca! Blurb : Namanya...