3. November Pertemuan

1.4K 123 18
                                    


Hallo guys aku up lagi ya✨

Semoga kalian suka part kali ini🤗❤️

Jangan lupa buay vote dan komen yaw🥰✨

Happy Reading ❤️




Alana tersenyum mengamati sosoknya didepan cermin. Gadis itu berdecak kagum sekaligus bersyukur pada tuhan karena sudah diberikan wajah secantik ini.

 Gadis itu berdecak kagum sekaligus bersyukur pada tuhan karena sudah diberikan wajah secantik ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, Alana akan bertemu dengan seseorang yang sudah lama ia kenal. Seseorang yang hanya bisa ia lihat lewat foto. Tapi tunggu, meskipun begitu, Alana sudah lama tidak melihat fotonya. Alana jadi lupa bagaimana bentuk muka pria itu.

Masa bodo, toh akhirnya mereka sebentar lagi juga akan bertemu kan?

Dengan perasaan gembira, Alana keluar dari kamarnya menuruni satu persatu anak tangga. Saat menuju pintu utama, seseorang masuk dan sengaja menabrak bahu Alana.

Itu Rafka, kakaknya.

"Mau kemana lo pagi-pagi gini?"

Alana sebenarnya enggan menjawab pertanyaan Rafka, tapi bila tidak, Rafka pasti akan marah. Bisa habis barang-barang dirumah menjadi bahan pelampiasan amarahnya.

"Aku mau keluar. Ketemu temen," jawab Alana singkat.

Rafka mengerutkan kening. "Sepagi ini? Ketemu Livi?"

Alana mengangguk lambat. Membenarkan posisi tas gendongnya yang hampir melorot.

"Jangan bohong sama gue, Al."

Alana menggelengkan kepala sebagai tanggapan.

"Kalau lo bohong, gue habisin lo," lanjut Rafka yang kemudian melanjutkan langkahnya kembali ke lantai atas.

Alana menolehkan pandangan pada Rafka sekilas sebelum menuntun langkahnya kembali keluar rumah.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi, di waktu seperti ini, seharusnya Angkasa masih tidur dan bangun jam dua siang nanti.

Sudah 30 menit Angkasa menunggu di kafe kecil ini. Angkasa tak suka dibuat menunggu. Cowok itu terus mengumpat sedari tadi.

 Cowok itu terus mengumpat sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
November BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang