15. Kita Buka Kembali Luka Lama

693 68 13
                                    

Hallo guys aku update lagi🤗✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hallo guys aku update lagi🤗✨

Jangan lupa buat vote dan komen ya❤️✨

Happy Reading guys✨

Hari ini aku double up jadi ditunggu aja part berikutnya yaw🖤



Sejak pertama kali Angkasa menghadirkan sosok Elang di hidup mamanya, seseorang yang mirip sekali dengan Athalla, adik Angkasa yang telah lama meninggal, membuat perhatian Mamanya terbagi. Tidak bukan hanya terbagi, tapi kasih sayang mama seluruhnya sudah terpusat pada Elang.

Andai waktu itu Elang tak datang, mungkin, cinta mama masih sepenuhnya untuk Angkasa. Juga Kala, gadis itu juga dicintai oleh mamanya.

Kala, mantan pacarnya Angkasa. Mereka berputus karena ego masing-masing. Keyakinan Angkasa semakin bertambah saat dimana ia tak sengaja memergoki Kala sedang tidur dirumah Sagara.

Berita putusnya Angkasa terdengar sampai ditelinga mama. Mama begitu menyayangi Kala layaknya anak sendiri. Sama seperti Elang, Kala juga memiliki wajah yang mirip seperti saudaranya. Azura, kakak perempuan Angkasa.

Saat itu, kehidupan Angkasa masih sama. Angkasa masih memiliki kedua orang tua yang mencintainya, juga kakak maupun adik yang sangat dia sayang.

Tapi semua berubah setelah insiden mengerikan itu terjadi. Azura dan Athalla kecelakaan mobil. Keduanya tewas ditempat meninggalkan bekas luka mendalam bagi Angkasa dan kedua orang tuanya.

"Adik dan Kakak kamu meninggal Angkasa. Anak mama udah gak ada..."

Angkasa hanya bisa tertunduk, menangis dalam diam melihat betapa kacau mamanya. Juga papa yang mengurung diri selama berhari-hari.

Tapi Angkasa juga anak mama, batin pria itu.

"Ikhlasin mereka, ma. Angkasa ada disini buat mama."

"Mama mau Athalla, mama mau Azura..." Tangis wanita itu semakin deras membuat hati Angkasa  semakin sakit.

Cukup, hanya satu kali ini saja Angkasa merasakan kehilangan. Pria itu berjanji untuk tidak merasakannya lagi.

Dua bulan setelah kecelakaan, Papa Angkasa memilih menikah lagi. Sementara Mama masih terjebak dalam kesedihannya yang tak bersudah.

"Papa gak kasihan sama Angkasa sama mama? Mama lagi rapuh, pa. Mama butuh seorang buat ngelewatin ini semua," mohon Angkasa saat papa berniat keluar dengan membawa koper-kopernya.

"Keputusan papa sudah bulat. Papa akan pergi meninggalkan segala kesakitan dirumah ini."

"Tapi pa—"

"Pergi. Dan hiduplah sesuka hati kamu, Angkasa."

Benar, Angkasa hidup sesuka hatinya sekarang.

November BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang