11. Marahnya Ketua Abraxas

932 87 24
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaw🤗🥰✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote dan komen yaw🤗🥰✨

Happy Reading ❤️❤️❤️



Motor Angkasa berhenti tepat didepan gedung sekolah berlantai tiga disampingnya. Cowok itu harus menempuh perjalanan yang cukup jauh hingga bisa sampai disini. Tangan Angkasa terkepal setelah turun dari motor yang ia parkirkan disisi jalan.

SMA Pelita Jakarta, sekolah yang terbilang cukup elite dan merupakan salah satu SMA Swasta terbaik di Jakarta.

Sebenarnya, Angkasa tidak mempunyai masalah apapun dengan orang-orang di SMA ini. Tapi mendengar apa yang Sagara katakan sewaktu disekolah, emosi Angkasa mendidih seketika.

Dengan langkah besar Angkasa mengitari sisi gerbang yang lain lantaran gerbang utamanya dikunci. Sampai matanya menemukan cela yang bisa membawanya masuk kedalam.

Angkasa menaiki pohon dengan lincah, sebelum melompat dari ketinggian satu meter. Saat itu lorong kelas masih sepi karena bertepatan dengan proses belajar mengajar, semua siswa berada didalam kelas. Sampai Angkasa menemukan satu siswa yang baru saja keluar dari toilet.

Angkasa segera menyeretnya masuk, tangan kanannya mencengkram kuat kerah seragam milik siswa itu.

"Dimana Edgar?" tanya Angkasa, amarahnya masih dapat ia kontrol.

"Lo siap—"

"Jawab!" bentak Angkasa. "Gak usah banyak bacot lo. Jawab sekarang sebelum gue hajar muka lo itu."

Siswa itu menelan air ludah takut. Ancaman Angkasa berhasil membuat tubuhnya bergemetar.

"Gu-gue gak tahu," katanya gelagapan.

Emosi Angkasa perlahan naik. Ia tidak suka bertele-tele seperti ini.

"Gue hitung sampai tiga. Kalau lo gak jawab pertanyaan gue, jangan salahin muka lo gue bikin bonyok sampai gak berbentuk." Angkasa mulai menghitung. "Satu, dua, tig—"

"Edgar gak disini!" sergah siswa itu sebelum pukulan Angkasa mengenai wajahnya.

Angkasa menaikan satu alis tanpa bicara.

"Gue kurang tahu dimana lokasinya. Tapi kemungkinan, Edgar pasti lagi di basecamp sama temen-temennya," sambung siswa itu yang tidak langsung Angkasa percayai begitu saja.

"Bohong gue patahin leher lo," desis Angkasa

"Gue serius."

Angkasa melepas tangannya dengan kasar sebelum memutuskan keluar untuk mencari informasi lain yang berkaitan dengan Edgar.

***

"Eh, kalian udah telpon Angkasa? Dia dimana? Dari tadi tuh anak pergi dan gak ada kabar sama sekali," keluh Bagaskara yang saat itu tengah duduk santai bersama teman-temannya dilapangan.

November BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang