10. Jatuh Sakit

216 9 0
                                    

jangan lupa follow, vote, dan komen~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa follow, vote, dan komen~

Enjoy~~

🥀☕️


Film India yang di putarpun sudah tidak seru lagi bagi Rhea. Saat Alan pulang, Rhea mengakhiri kegiatan menonton filmnya dengan Hali. Mereka sepakat untuk mengobrol saja di ruang tamu.

Alan meninggalkan sang Kakak dengan teman laki-lakinya yang baru dia kenal beberapa menit yang lalu. Alan berada di dapur, memantau Rhea dan Hali dari kejauhan bersama Mbak Uni.

AC di ruang tamu pun di matikan oleh Rhea. Beberapa jendela di belakang sofa yang Hali duduki di buka olehnya. Takut jika Hali akan kedinginan lagi.

"Lo langsung kerja habis dari sini?" Rhea bertanya sembari mengambil kue bawang di dalam toples di atas meja depannya. Mbak Uni meletakan kue-kue ringan di sana–di khususkan untuk tamu.

"Iya, langsung kerja." Hali tersenyum tipis.

Rhea mengangguk, mulai terbiasa dengan respon Hali yang suka mematikan topik.

"Film tadi seru, ya."

Kepala yang tadinya sempat menunduk kini kembali terangkat. "Yakan? Emang seru banget tuh film, gue aja udah nonton berulang-ulang kali. Nggak ngebosenin sama sekali, percaya deh. Sayangnya, kita cuma bisa nonton sampe pemeran cowonya mati karena kecelakaan. Kill partnya itu pas cowonya reinkarnasi jadi aktor, behh banyak lagu-lagu enak. Lo pasti ketagihan dengarin lagunya, gue jamin."

Mata Hali membelalak mendengar kalimat panjang yang di lontarkan Rhea hanya karena responnya yang singkat itu. "Gue nggak keberatan kok kalo lo ngajak gue buat nonton bareng lagi."

Mata gadis itu berbinar-binar memandanginya. "Beneran, ya?"

Hali tersenyum, "Iya."

Tidak terasa sekarang jam telah menunjukan pukul 15.46 waktunya Hali bekerja. Lantaran jarak tempat dirinya bekerja sangat dekat dari rumah Rhea, membuat Hali sangat santai untuk bersiap-siap. Misalnya memakai sepatu dan mengeluarkan motornya dari rumah Rhea, sangat santai dan tak perlu terburu-buru.

Rhea mengantar Hali hingga kedepan pagar. Helm hitam itu sudah terpasang rapi di kepala. Hali menghidupkan mesin motornya, sebelum pergi dari sana ia tak lupa untuk pamit pada pemilik rumah.

"Gue kerja dulu, ya, Rhea. Makasih buat nonton film indianya."

Rhea tersenyum lebar hingga membuat gigi-gigi putihnya terlihat. "Iya, sama-sama. Semangat kerjanya."

Dan setelah itu barulah motor Suzuki Skywave hitam itu melaju pergi dari sana. Rhea masih memandanginya dari tempat ia berdiri, hingga motor itu menghilang di balik belokan blok jalan.

Tanpa Rhea sadari ternyata Alan sudah berdiri di sampingnya. "Siapa tuh, Kak?" Alan bertanya karena ia tidak percaya dengan ucapan Hali yang mengatakan bahwa mereka adalah teman.

DUNIA KITA BERBEDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang