17. Bolos Sekolah

145 8 0
                                    

jangan lupa follow, vote, dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa follow, vote, dan komen

Enjoy~~

🥀☕️

"Kaki kamu kenapa?" Hali baru saja pulang kerja pukul 00.20 dini hari. Ia di kejutkan dengan kondisi kaki Nala yang telah di balut oleh perban.

"Enggak sengaja kesandung batu pas pulang sekolah tadi." Nala berkata jujur.

Hali berjongkok di samping kasur agar bisa melihat dari dekat luka di kaki adiknya. Sedangkan Nala tiduran di atas kasurnya.

"Siapa yang ngobatin?" Hali bertanya lagi.

"Teman aku." Nala menjawab pelan. Ia tahu betul sekhawatir apa abangnya itu padanya.

"Lain kali kalo jalan itu hati-hati." Hali berdiri, melangkah menuju lemari, "Liat bawah, jangan liat atas. Kesandung batukan."

"Yaelah, bang. Kayak abang nggak pernah jatoh aja." Tak mau kalah, Nala berkata bertujuan mengingatkan masalalu Hali yang pernah jatuh kesandung batu.

"Iya, deh, iya." Hali menjawab pasrah. Ia mengambil baju kaos dan celana pendek dari dalam lemari. Kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih sebelum tidur.

Kali ini Nala tidak tidur cepat, entah kenapa matanya hari ini tidak bersahabat. Biasanya saat Hali pulang ia sudah tertidur.

Beberapa menit kemudian Hali telah selesai bersih-bersih. Lelaki itu mengambil tilam yang ia letak di sudut ruangan. Lalu ia bentangkan tepat di samping kasur Nala–di lantai. Tak lupa melemparkan bantal dan guling di atas tilamnya. Dan setelah itu, barulah Hali menjatuhkan tubuhnya di sana.

"Akhir-akhir ini sepulang sekolah, abang jarang pulang ke rumah, ya?" Nala menatap langit-langit rumahnya.

Hali memandangi besi-besi kasur yang ada di kolong kasur qdiknya, "Abang kan kerja, dek."

"Yakan biasanya abang pulang dulu ganti baju, baru habis itu kerja. Kok akhir-akhir ini enggak?"

Hening sesaat. Hali tenggelam dalam lamunannya, ia kembali memutar memori saat-saat bersama Rhea. Dua hari dirinya tidak pulang ke rumah untuk ganti baju sebelum kerja. Ternyata Nala menyadari hal itu.

Momen bersama Rhea pun tiba-tiba saja menghilang dan diganti dengan ingatan yang membuat hatinya sesak. Saat ia sedang mengecek kardus minuman yang terletak di teras warung tadi, ia tidak sengaja melihat Martin dan Rhea bersama di atas motor. Melaju masuk ke dalam komplek perumahan tempat Rhea tinggal.

Dan hal yang membuat hatinya sesak adalah, pada saat selesai latihan karate tadi Rhea bilang ingin pulang saja dan beristirahat. Lalu kenapa gadis itu malah pergi bersama Martin? Sampai malam lagi.

Apa Rhea tidak ingin pergi dengannya karena motor yang ia punya tidak sekeren milik Martin?

"BANG HALI!"

DUNIA KITA BERBEDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang