31. Lelah Yang Hilang

98 7 0
                                    

"Halo, ganteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, ganteng." Suara gadis di sebrang telepon sana begitu familiar di dengar. Membuat seorang lelaki yang sedang kelelahan karena bekerja kembali semangat.

"Halo.." Hali membalas. Bibirnya mengulas senyuman salah tingkah yang tidak bisa Rhea lihat langsung.

"Lagi ngapain?"

"Lagi ngerjain tugas."

"Oh, belom siap?"

"Belom."

"Mau aku kasih tau jawabannya?" Rhea menawarkan.

"Gausa. Ini udah mau siap." Hali menolak sopan.

"Oke deh."

"Kamu lagi ngapain?" Hali bertanya agar tidak mati topik.

"Lagi rebahan di kamar." Lebih tepatnya gadis itu sedang bersandar di sandaran kasurnya.

"Udah selesai ngerjain tugas?"

"Aku nggak ngerjain."

Hali menerjabkan mata, "Loh kenapa?"

"Soalnya besok aku bakal keluar di tengah jam pelajaran. Jadi buat apa di kerjain?"

Hali ingat kalau besok Rhea ada jadwal latihan terakhir di tingkat sabuk biru. "Terus kenapa tadi nawarin jawaban?"

"Nggak ngerjain tugas bukan berarti aku nggak tau jawabannya, kan?"

Hali terkekeh pelan. "Jadi pamer kecerdasan nih ceritanya?"

Rhea mengibaskan rambutnya bangga. "Jelas!"

Hali tertawa. Dengan Rhea yang tiba-tiba saja menelponnya membuat rasa lelah yang tadinya ada kini telah hilang entah kemana.

"Mas, gula sekilo." Seorang wanita parubaya tiba-tiba saja muncul.

"Sebentar, ya, Rhe. Ada pelanggan." Hali mendekatkan mulutnya di speaker ponselnya.

"Iya, aku tunggu kok."

Hali meletakan ponselnya di sudut meja. Segera beranjak dari kursi untuk meleyani pelanggan. Sementara Rhea setia menunggu di ujung panggilan telepon sana. Sesekali terdengar suara Hali dan wanita parubaya itu saling berkomunikasi.

"Mas-nya masih sendiri?"

Kalimat itu keluar begitu saja. Rhea yang mendengar itu langsung merubah posisinya menjadi duduk bersila sembari menarik bantal ke pangkuannya.

"Ah? Ee.." Hali melirik ponsel kecil yang ia taruh di sudut meja tadi. Berharap Rhea tidak mendengarnya. "Udah ada yang punya, Buk," jawabnya sembari membawa topik ke arah bercanda agar lebih santai.

"Oh, udah ada yang punya. Iyalah, masa seganteng ini nggak ada yang punya, kan aneh, ya?" Wanita parubaya itu memukul pelan lengan Hali.

Hali tertawa kecil seraya mengambil plastik kresek di sampingnya, lalu memasukan gula kedalamnya. "Ini, Buk."

DUNIA KITA BERBEDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang