20. Kecelakaan Di Pubrik

126 6 0
                                    

jangan lupa follow, vote, dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa follow, vote, dan komen

Enjoy~~

🥀☕️

Hari ini ada pelajaran bahasa inggris, tepatnya jam terakhir saat semua murid sudah kelelahan, ngantuk, dan ingin pulang. Tapi gadis bernama Rhea itu tetap fokus mendengarkan penjelasan yang di jelaskan oleh Buk Intan.

Rhea yang fokus mendengarkan itu menarik perhatian Hali. Lelaki itu fokus memandanginya dengan tangan kiri sebagai tumpuan pada kening, dan kepala menghadap ke kanan.

"Kalo pas lagi senyum manis banget sampe mata almondnya jadi sipit nggak keliatan. Pas lagi diam, rahangnya keliatan tegas dan pipi chubbynya terlihat gembul di bagian tulang bawah mata. Hidung kecil yang mancung, dan bulu mata yang lentik itu selalu menjadi fokusku saat memandanginya dari samping. Kok bisa sih kamu semenarik itu? Gimana aku nggak jatuh cinta sama kamu, Rhea?" Hali membatin tanpa sadar. Masih mengagumi ciptaan Tuhan yang indah di sampingnya.

"Li." Farel menepuk punggungnya. "Hali!"

"Apasih, Rel?" Hali menoleh kebelakang sekilas untuk menghentikan Farel yang menepuk punggungnya.

Belum sempat Farel menjawab, tiba-tiba saja seorang wanita memakai rok panjang sudah berdiri di hadapannya dengan wajah yang menyeramkan mengalahkan singa.

"Hali!" Bentakannya membuat seisi kelas terkejut serentak. "Dari tadi saya panggil loh kamu. Bengongin apa kamu?"

Hali menelan savilanya susah payah. Perlahan mendongak. "Anu.. Buk."

"Anu-anu. Keluar kamu dari kelas, berdiri di sana sampe bell pulang!" Buk Intan menekankan kalimat terakhirnya.

Dengan berat hati lelaki berkulit gelap itupun bangkit dari sana melangkah keluar dari kelas. Ia berdiri di balik tembok kelasnya, menikmati pemandangan gedung-gedung sekolahnya.

Ini pertama kalinya Hali di hukum. Ternyata rasanya di hukum dengan perasaan bahagia tidak terlalu buruk. Bibirnya masih mengulas senyuman saat terlintas wajah Rhea di penglihatannya. Bukannya malu karena Rhea tahu dia hukum, malah sebaliknya. Hali merasa bahagia bisa di hukum, karena ia bisa mencuri-curi pandang pada gadis itu dari sela-sela jendela kelasnya.

°~°~°~°~°

"Hari ini temanin gue ke toko buku, yuk?"

Bell pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Sekarang Rhea dan Hali berjalan beriringan menuju parkiran motor.

"Toko buku?" Hali bertanya memastikan dirinya tidak salah dengar.

"Ho'oh, yuk? Gue mau beli buku." Rhea mengatakannya sekali lagi.

Hali tidak merespon apapun hingga mereka telah tiba di parkiran motor. Kali ini Rhea membawa helmnya sendiri yang sudah ia taruh di atas jok motor Hali.

DUNIA KITA BERBEDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang