47. Berjuang

141 8 0
                                    

🥀☕️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀☕️

"Rhea, liat pr B. Inggris dong."

Baru saja Rhea menjatuhkan bokongnya di kursi. Makhluk tak kasat mata bernama Farel tiba-tiba saja menghampiri meja dan meminta jawaban dari Pr B. inggrisnya.

"Di dunia ini nggak ada yang gratis." Rhea tersenyum.

"Gue beliin sekaleng kopi deh. Nih uangnya." Farel memberikan selembar uang dengan nominal besar pada Rhea. "Buruan! Keburu bel." Belum sempat Rhea menerima uang tersebut, Farel sudah keliatan buru-buru ingin cepat mendapatkan pr B. inggrisnya.

"Iya-iya." Demi sekaleng kopi, Rhea rela memberikan buku pr B. Inggris. "Nih."

Farel meletakan uangnya di sisi tangan Rhea, kemudian menerima buku pr B. inggris tersebut. "Makasih." Senyuman bahagia tercetak di wajahnya. Ia pun pergi balik ke kursinya. Semangat untuk menyalin semua jawaban yang susah payah Rhea kerjakan tadi malam.

Karena tidak ada yang menarik di kelas dan hanya ada beberapa temannya yang juga mengerjakan pr B. inggris. Membuat Rhea lebih memilih untuk bangkit dari sana dan keluar. Seperti yang di katakan Farel tadi, uang yang di beri lelaki itu akan di gunakan Rhea untuk membeli sekaleng kopi.

Sudah lama ia tidak minum kopi. Rhea keluar dari kelas menikmati langit pagi yang belum tersentuh oleh polusi. Berjalan santai menuju gerbang untuk sampai ke minimarket. Tak lupa untuk menyapa Pak Satpam sekali lagi, meminta izinnya untuk keluar gerbang sebentar.

Setelah mendapatkan izin, barulah Rhea melangkah keluar menyebrangi jalan. Udara dari pendingin udara menerpa wajahnya. Rhea langsung berjalan menuju lemari pendingin tanpa kebingungan di lama lokasinya. Seakan dirinya benar-benar sudah hapal.

Jari lentiknya mengambil sekaleng kopi dari dalam kulkas. Lalu kembali ia tutup dan siap untuk membayar. Rhea tersentak kaget saat mendapati seorang lelaki berada di sampingnya.

"Halo, Rhea." Hali menyapa. Nada suaranya mirip sekali saat Rhea menyapa dirinya dulu.

Rhea melangkah melewati Hali begitu saja, tanpa ada niat untuk membalas sapaannya. Bukannya sedih, Hali malah berlari-lari kecil mengikuti Rhea.

Rhea letakannya kelang kopi itu di atas meja kasir.

"6 ribu," kata wanita bername tag Lisa itu.

Rhea segera mengeluarkan uang pemberian Farel dari dari saku bajunya. Tapi sayangnya, ia kurang cepat sehingga Hali sudah lebih dulu memberikan uangnya sendiri pada sang kasir.

Rhea menoleh terkejut, "Kok lo-"

"Aku aja."

Helahan nafas panjang meluncur dari bibirnya, Rhea mencoba untuk menenangkan diri. Ia ambil kopi kalengnya kemudian melangkah cepat keluar dari sana. Tanpa menunggu struk selesai di cetak. Di liatnya jalanan sepi tak ada kendaraan membuat Rhea langsung menyebrang cepat. Sementara Hali masih tetap berjalan mengikutinya seperti anak ayam.

DUNIA KITA BERBEDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang