32. Cita-Cita

134 7 0
                                    

Selesai ujian kenaikan sabuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai ujian kenaikan sabuk. Rhea izin pulang duluan pada teman-temannya. Hali juga termasuk ikut pulang, bukan pulang ke rumah, melainkan ikut pulang ke rumah Rhea.

Rumah yang memiliki pilar-pilar megah seperti istanah ini ternyata hanya di isi oleh dua orang pada saat matahari masih menampakan wujudnya.

"Aku mandi sebentar, ya? Kamu tunggu di sini. Ntar lagi Mbak Uni bakalan nganterin minum." Rhea berkata sebelum melangkah pergi menuju kamarnya.

"Eh, gausa Rhe." Hali menolak sopan. Ia tidak haus sama sekali.

"Udah gapapa." Rhea menyaut dengan nada suara sedikit berteriak karena jaraknya sudah jauh.

Seperti yang di katakan Rhea. Hali menunggu gadis itu sendirian di sofa ruang tamu. Sudah ada teh hangat di atas meja hadapannya yang sama sekali belum di sentuh. Mata hitam itu terus mengabsen sudut-sudut rumah megah ini. Padahal ini bukan pertama kalinya ia kesini.

Tidak perlu menunggu lama. Rhea telah selesai mandi. Rambut coklatnya tidak basah, sepertinya ia tidak keramas hari ini. Hanya di cepol dengan jepitan, membuat leher jenjangnya terlihat sempurna.

"Segar banget!" Rhea melangkah menuruni anak tangga dengan aura wajah yang segar tentunya. Ia menjatuhkan bokongnya di sofa depan Hali.

"Alan mana, Rhe?" Hali bertanya. Melihat suasana rumah yang besar ini sangat sepi.

"Main PlayStation sama anak tetangga."

Hali mengangguk.

"Kak, Mbak pulang dulu, ya." Pamit Mbak Uni pada Rhea.

"Iya, Mbak. Hati-hati di jalan."

"Iya. Mari, Mas." Mbak Uni tak lupa berpamitan dengan Hali juga.

"Iya, Mbak." Hali mengulas senyuman simpul.

Alan tidak ada di rumah. Daiva juga. Dan Mbak Uni akan pulang pada pukul 5 sore. Itu artinya jika tidak ada Hali, Rhea akan selalu sendirian di rumah.

"Kamu udah makan, Rhe?" Hali bertanya.

"Belum." Rhea berkata jujur.

Hali ragu-ragu bertanya lagi. "Apa nggak ada makanan?"

"Ada. Mbak Uni masak ikan."

"Yaudah, makan dulu. Aku tunggu."

"Aku nggak suka ikan."

Hali mendelik. Kalimat Rhea barusan membuatnya terkejut. Ini adalah sebagian tentang Rhea yang belum pernah ia ketahui. Dan itu berasal dari mulut Rhea sendiri. Biasanya Hali akan menemukan hal-hal menyangkut Rhea dengan tidak sengaja.

Misalnya tidak sengaja mendengar percakapan temannya. Atau anak lelaki sekelasnya dulu yang pernah menjadi teman sekelas Rhea. Tapi sekarang, ia bisa mengetahuinya langsung dari mulut Rhea sendiri.

DUNIA KITA BERBEDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang