BAGIAN 35 : MASA LALU

36 5 1
                                    

“Sayang, kenapa akhir-akhir ini kamu sibuk sekali? Indira sangat ingin bertemu denganmu.” Ibu Indira—Freya, menatap suami nya yang baru pulang bekerja. Ian, sang suami mengecup kening Freya dengan lembut.

“Bastian berkhianat, jadi aku sedang mengurusnya. Semua hartanya kemungkinan besar akan disita dan dia akan di penjara seumur hidup karena sudah membunuh anak-anak tidak bersalah juga. Aku sangat sibuk karena itu, sayang.”

Ian memeluk Freya. “Aku juga ingin bermain dengan Indira, tapi sementara waktu ini aku tidak bisa, maaf sayang.” Freya tersenyum dan menggeleng. “Tidak pa-pa, beristirahatlah, aku yakin semua nya akan baik-baik saja.”

Namun, dugaan Freya salah. Dua hari kemudian, ketika ia sedang menonton berita, ada salah satu berita yang sangat mengguncang dirinya. Bastian, teman Ian bunuh diri bersama dengan istrinya. Di duga tidak kuat dengan tekanan yang diberikan publik dan tidak menyangka bahwa harta dan kekuasaannya runtuh.

“Ibu kenapa?” Indira mendongak, menatap Freya cemas.

“Tidak pa-pa, sayang.” Freya menarik Indira ke dalam dekapannya.

Tes.

Bastian termasuk seseorang yang sudah menyelamatkannya dari masa lalu yang begitu suram. Ian dan Bastian yang membantunya lepas dari pria yang terobsesi dengannya.

Pria yang merupakan kakak dari Bastian, yang dulu selalu datang ke club tempat dirinya tinggal dan beberapa kali ingin dihibur olehnya. Tetapi, Freya bertahan, ia berhasil keluar dari club tempat nya dilahirkan dalam keadaan masih perawan, walaupun hampir saja mahkotanya di renggut.

Hingga akhirnya ia bertemu dengan Ian dan Bastian. Kehidupannya membaik dan ia menjalin hubungan dengan Ian. Kemudian, ketika Freya menginjak usia dua puluh tiga tahun, ia menikah dengan Ian yang lebih tua empat tahun darinya.

Freya kira itu adalah happy ending dalam kehidupannya. Tapi, rupanya ia salah. Dibalik wajah tenang dan kalem Bastian, ada jiwa psikopat yang tersinggah di dirinya hingga diam-diam ia menculik anak-anak panti asuhan yang dibangun bersama olehnya dan Ian, kemudian Bastian membunuh para anak - anak tidak bersalah tersebut. Organ-organ tubuh anak kecil itu di jual, sehingga penghasilan Bastian bertambah.

“Ibu nangis?” Freya menunduk. Ia memeluk Indira kecil lebih erat. “Bastian, kenapa kamu melakukannya? Bagaimana dengan putramu?” lirihnya.

Benar, Bastian memiliki anak dan itu adalah Bimo. Walaupun hanya anak angkat, tetapi mereka merawatnya dengan baik.

“Kau telah menghancurkan putramu sendiri, Bastian.” Freya membekap mulutnya sendiri. Menahan dirinya untuk tidak menangis histeris, meskipun dadanya terasa sangat sesak membayangkan Bimo yang kehidupannya perlahan-lahan runtuh.

“Dia … masih kecil,” isaknya.

👑

“Bagaimana bisa aku menikahi laki-laki yang sudah menghancurkan aku, Bimo?”

Tangan Bimo terkepal hingga buku-buku jarinya memutih, rahangnya mengetat. “Sudah berapa kali aku bilang kalo orangtuamu pantas mendapatkannya!”

“Orangtua ku melakukan tugas mereka! Orangtuamu sudah membunuh anak-anak tidak bersalah! Ayah aku hanya ingin mempenjarakan ayah mu, Bimo!” seru Indira membalas.

“Ayah aku adalah teman baik ayahmu, tapi ayahmu berkhianat dan melaporkan semua nya!”

“AYAHMU SUDAH MEMBUNUH ANAK KECIL! DIA SUDAH MENGHANCURKAN PULUHAN MASA DEPAN ANAK KECIL! DIA PANTAS MENDAPATKANNYA!” teriak Indira.

SHE IS A QUEEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang