•
•Ohm melajukan motor dengan kecepatan tinggi, leng memeluk ohm erat karna di takut jatuh.
"Phi, ja-jangan ngebut ngebut, gw takut" ujar leng, tapi tidak di gubris oleh ohm, leng makin mempererat pelukannya.
Motor ohm berhenti di depan apartemen ohm, dia menarik leng masuk ke dalam.
"Sa-sakit phi, lepasin" ujar leng dengan suara gemetar.
"Sakit hah? Mau rasain yang lebih sakit" ujar ohm malihat ke arah leng, leng menunduk dan menutup matanya, dia tidak berani melihat ohm.
Ohm mencengkram pipi leng agar melihat ke arah nya.
"Gw lagi ngomong leng, jadi lihat ke arah gw kalo gw lagi ngomong" ujar ohm, leng menelan ludahnya.
Kemudian ohm mendekatkan wajah nya dan mencium leng dengan kasar, dia bahkan sesekali mengigit bibir leng.
Leng mendorong tubuh ohm karna dia sudah kehabisan nafas. Ohm menarik tangan leng ke kamar.
Dengan kasar ohm mendorong leng ke kasur, ohm naik ke kasur lalu kembali mencium leng.
Tangan ohm sudah berada di dalam baju sekolah milik leng, ohm meremas nipple leng kasar.
Leng mendorong tubuh ohm, "phi, mau ngapain?" Tanya leng.
"Hukum lo" setelah berkata seperti itu ohm kembali mencium leng
Tanpa leng sadar kancing baju sekolahnya sudah terbuka semua. Siapa pelakunya? OHM.
Ohm mencium leher leng sesekali mengigitnya dan membuat tanda merah di sana, ohm menurunkan ciumannya sampai di ketemu sama nipple milik leng.
Ohm langsung menghisap dan menggigit nipple milik leng.
"Euhhh" leng sudah tidak tahan, dia sudah bertahan untuk tidak mengeluarkan desah nya, tapi dia tidak bisa.
"Ph-phi eghh, phi ma-mabuk?" Tanya leng, ohm masih sibuk dengan nipple leng, leng heran kenapa ohm sampai segitunya, tapi harusnya leng tau kalo ohm tidak mabuk, karna tidak mencium bau alkohol di tubuh ohm maupun di mulutnya.
Ohm melihat ke arah leng, "gak, gw gak mabuk" ujar ohm, wajah ohm mendekat dan kembali mencium kekasihnya.
•
20.26 malam, ohm baru menyudahi permainan nya, leng membelakangi ohm, dia tidak berani melihat ohm.
"Phi" panggil leng, dia masih membelakangi ohm.
"Em" balas ohm, karna dia sedikit malas dengan leng.
"Sebenarnya, ta-tadi itu hiks sepupu aku" ujar leng menangis.
Ohm bangkit dari tidur nya dengan kasar, dia benar benar tidak tau, dan sekarang dia sangat merasa bersalah pada leng.
"Leng, ma-maafin phi, phi gak tau" ujar ohm melihat ke arah leng yang membelakangi nya.
Ohm mebalikkan tubuh leng, lalu memeluknya.
"Maaf leng, phi gatau" ujar ohm mengusap rambut leng yang penuh keringat.
"Hiks, tadi phi kasar banget, hiks" ujar leng memukul pelan dada ohm.
"Haha maaf, phi gatau, harusnya phi tanya dulu sama kamu" ujar ohm tersenyum.
"Ihhh, lo sih gak dengar dulu tadi" ujar leng kembali memukul dada ohm.
"Maaf yaa sayang" ujar ohm sambil menghapus air mata leng.
"Maaf juga karna udah kasar, pasti sakit banget ya tadi?" Tanya ohm. Wajah leng memerah mengingat kejadian tadi.
"Gausah di ingetin" leng kembali tidur membelakangi leng, dia sangat mengantuk.