Bittersweet 19 - Hitam diatas putih

653 49 4
                                    

Dengan mendudukkan kepala, Dinda melangkahkan kaki mendekati Elgard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan mendudukkan kepala, Dinda melangkahkan kaki mendekati Elgard.

"Berubah pikiran?" Elgard tersenyum miring seolah meremehkan Dinda.

"Kenapa secepat ini kamu berubah pikiran? Apa karena enggak ada orang lain yang mau—"

"Aku datang kesini bukan untuk berdebat," sela Dinda. Ya, ia lelah berdebat dengan Elgard karena saat ini yang butuhkan adalah uang. Ia harus segera mendapatkan uang itu dan karena alasan itu lah ia berada disini.

"Berapa yang kamu butuhkan?"

"Aku tahu seorang Elgard Gentala bisa memberikan berapa pun yang aku minta tapi ... bisakah aku minta 3 permintaan?"

Elgard tertawa renyah. Perempuan sialan ini banyak maunya juga.

"Katakan apa saja itu."

"Pertama, kamu memberiku uang di muka."

Elgard menganggukkan kepala. Berapa pun itu, tak masalah.

"Kedua, Jangan bilang siapa pun tentang ini."

Elgard menganggukkan kepala lagi, ia setuju.

"Dan ketiga ... setelah ini tolong jangan tunjukkan wajahmu dihadapanku. Jika di kemudian hari secara tidak sengaja kita bertemu, tolong abaikan saja aku dan berpura-pura tak mengenaliku."

Elgard terlihat berpikir dengan tatapan mata tajamnya tertuju pada Dinda yang sedari tadi seolah sengaja menghindari tatapan mata Elgard.

"Bisa, Elgard?"

Elgard berdehem. "Duduklah. Aku akan menelepon pengacara pribadiku untuk membuat perjanjian diantara kita."

Dinda mengernyitkan dahi. "Perjanjian? Kenapa harus membuat perjanjian segala, Elgard?"

"Ada hitam di atas putih karena aku terbiasa dan menganggap kesepakatan itu syah jika sudah ditandatangani kedua belah pihak tanpa terkecuali dengan perjanjian ini."

Mulut Dinda terbuka kemudian tertutup lagi. Baiklah, ia mengerti. Yang ia hadapi saat ini adalah seorang Elgard Declan Gentala.

"Bukan cuma kamu yang punya permintaan, tapi aku juga. Dan aku akan menuliskannya di dalam perjanjian ini."

Dinda tersenyum miring. Terserah. Lagipula disini Elgard lah yang berkuasa, Elgard lah yang paling banyak diuntungkan, Elgard lah yang punya segalanya dan Elgard lah yang lebih berhak atas keputusan ini.

Dan Dinda lebih memilih berpindah duduk menjauh dari Elgard ketika Elgard mengobrol dengan pengacara pribadinya di telepon.

***

"Dan aku ingin perjanjian ini berlaku selama 7 hari," ucap Elgard final setelah negosiasinya dengan Dinda dengan disaksikan oleh pengacaranya itu menemukan titik akhir.

"7 hari?" Dinda kaget mendengarnya. Ini terlalu lama.

"Kamu pikir kamu pantas dihargai 75 juta untuk satu hari?"

BITTERSWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang