Tiba di rumah, Elgard tidak langsung turun dari mobil. Amarah masih terlihat jelas dari raut wajahnya. Elgard meremas stir mobilnya kuat-kuat. Ya, ia marah pada dirinya sendiri, kenapa juga ia harus peduli pada apa pun yang Dinda lakukan. Ia marah kenapa kekacauan tadi bisa terjadi.
Seharusnya sejak awal ia mendengarkan perkataan Justin untuk jangan mempedulikan apa pun yang ia lihat.
"Aku berharap di kemudian hari kamu enggak akan menyesal dengan kalimat kotor yang keluar dari mulut kamu sendiri."
"Menyesal?" Elgard tersenyum kecut. Tidak akan pernah! Justru Elgard merasa lega meluapkan keresahan yang ia rasakan yang sudah ia pendam sejak lama pada perempuan sialan itu.
"Setelah ini jangan campuri urusanku dan jangan tunjukkan wajahmu dihadapanku lagi."
"Jangan sok jual mahal!" geram Elgard, "Cepat atau lambat kamu lah yang akan mencariku. Kamu lah yang membutuhkanku, perempuan murahan!"
Drrtt!! Drrtt!!
Elgard meraih ponselnya. Elgard berdecak kesal kemudian mematikan ponsel itu kala tertera nama Alesha di layar ponsel.
Bukannya ia tidak ingin menerima panggilan itu, tapi ia takut Alesha yang tidak tahu apa-apa juga akan jadi sasaran kemarahannya di saat Elgard merasa amarah masih meluap-luap dalam dada.
To be honest, Elgard masih belum puas mengatakan apa yang ingin ia katakan pada perempuan sialan itu, tapi sialnya perempuan itu pergi begitu saja disaat Elgard belum puas mencaci makinya.
***
Dinda termangu di tempatnya berpijak dengan memegangi peralatan kebersihan. Karena ia tak kunjung bisa memejamkan mata, pagi-pagi buta ia pergi ke klub untuk mengambil tas dan barang- barang miliknya yang ketinggalan. Namun sesampainya di sana ia di usir dan di pecat secara tidak terhormat dengan alasan di hari pertamanya bekerja sudah menimbulkan kegaduhan. Dan ia belum menceritakan masalah ini pada Hera.
Alhasil kini Dinda kebingungan harus mencari tambahan uang dimana lagi. Namanya sudah di blacklist di klub malam itu.
Nanti, ia akan mencari pekerjaan tambahan dengan bertanya pada rekannya.
Sementara di sisi lain, Elgard tengah menyantap honeytoast seorang diri di meja makan. Memang seperti lah saat ia sarapan di pagi hari, selalu seorang diri. Gerald dan Magdalena sudah sibuk di luar dengan aktivitasnya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET
RomantikELGARD DECLAN GENTALA tak pernah menyangka akan kembali bertemu dengan cinta pertamanya 7 tahun lalu, dengan keadaan dan status yang tidak lagi sama. Elgard membencinya. Elgard menaruh dendam padanya. Elgard menganggapnya tak ubahnya wanita simpanan...