Setelah keluar dari klub malam dan tiba di tempat yang cukup sepi, jauh dari keramaian, dengan sekuat tenaga, Dinda melepaskan tangannya dari cengkeraman Elgard.
Dinda memperhatikan tangannya yang terlihat memerah dan memar.
"Berapa uang yang kamu dapatkan dari para pria hidung belang itu, huh?!"
Dinda tak mengerti ada apa dengan Elgard dan kenapa Elgard bertindak seperti ini dengan membuat kekacauan bahkan sekarang tanpa sungkan Elgard membentaknya? Elgard seperti tengah kerasukan.
"Kamu bukan cuma simpanan tapi kamu juga seorang pelacur, Dinda."
DEG!!
Dinda terkejut, tentu saja. Ia tak menyangka hinaan Elgard untuknya sampai sejauh ini.
"Apa maksud kamu, Elgard?" tanya Dinda dengan mata berkaca-kaca. Ia sebenarnya bingung apa maksud Elgard berkata demikian dan atas dasar apa Elgard berkata demikian? Apa karena ia bekerja di klub malam karena itu Elgard menganggapnya seorang pelacur?
"Ternyata begini caramu mendapatkan uang, huh?!
" Elgard, apa maksud kamu? Aku—"
"Jangan berpura-pura bodoh dihadapanku, Dinda Lavanya. Aku enggak akan pernah tertipu."
Dinda mengernyitkan dahi bingung.
"Kamu bekerja keras di 2 tempat yang berbeda itu hanya lah kamuflase untuk menutupi jati dirimu yang sebenarnya."
"Kamu enggak sebaik dulu. Kamu berubah semakin liar dan tak terkendali sampai-sampai aku berpikir kamu bukan lah Dinda di masa lalu yang pernah aku cintai."
"Kamu meninggalkanku bukan karena kamu udah enggak ada lagi rasa sama aku tapi kamu meninggalkanku karena kamu bosan hanya berhubungan dengan 1 pria."
Ya Tuhan! Dinda benar-benar tak mengerti dengan apa yang Elgard katakan ini.
"Kamu bahkan tak keberatan menjadi simpanan pria beristri, kamu memberikan tubuhmu secara sukarela padanya demi sejumlah uang."
"Elgard, cukup. Kamu salah alamat jika menuduh—"
"Prayudo Rahardian, pria beristri, manager kafe di tempat kamu kerja, dia pacar simpananmu bukan?"
DEG!!
Dinda terkejut luar biasa mendengar ini. Bagaimana mungkin Elgard berpikir demikian. Dari mana Elgard tahu tentang Yudo?
"Kamu menguntitku?"
"Untuk apa menguntitmu? Apa untungnya bagiku disaat kamu menujukkan secara terang-terangan."
"Elgard, terserah kamu mau berpikiran bagaimana tentang aku, tapi yang jelas aku dan Pak Yudo enggak punya hubungan apa-apa. Aku bukan—"
"Enggak punya hubungan apa-apa tapi sampai check-in di hotel." Elgard berdecih.
Dinda mengernyitkan dahi. Kapan ia dan Pak Yudo ... Ah, Dinda mengerti kapan itu terjadi dan nyatanya Elgard melihatnya dan nyatanya ini lah yang membuat Elgard salah paham padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET
RomanceELGARD DECLAN GENTALA tak pernah menyangka akan kembali bertemu dengan cinta pertamanya 7 tahun lalu, dengan keadaan dan status yang tidak lagi sama. Elgard membencinya. Elgard menaruh dendam padanya. Elgard menganggapnya tak ubahnya wanita simpanan...