Bittersweet 29 - Kejujuran

972 49 5
                                    

Male, Maldives

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Male, Maldives

Dengan hanya mengenakan bikini berwarna putih gading yang melekat sempurna di tubuhnya, Alesha mendudukkan diri di kursi santai tepat di hadapan Elgard yang terlihat sibuk berkutat dengan ponselnya. Sebenarnya Alesha malas karena saat liburan pun Elgard terlihat sibuk dengan pekerjaannya.

Harapan Alesha untuk menikmati liburan menyenangkan nan romantis, pupus sudah. Bahkan Elgard terlihat tak tergoda sedikitpun dengan kemolekan tubuh Alesha. Tak hanya itu saja, Elgard bahkan memesan 2 kamar yang berbeda dengan alasan ia tidak ingin tidur bersama jika mereka belum resmi menikah.

Sial! Alesha tak menyangka nyatanya Elgard begitu kolot dalam urusan asmara. Masih saja Elgard berpegang teguh pada prinsip bodohnya itu.

"Aku enggak ngerti buat apa kamu liburan jauh-jauh tapi pemandangan sekitar enggak ada yang berhasil menarik perhatian kamu."

Elgard mengalihkan pandangannya dari ponsel pada Alesha. "Ini penting dan Hadinata memintaku untuk segera mengirimkan balasannya."

Alesha berdecak sebal. Selalu saja alasan Hadinata yang Elgard katakan. Ia benar-benar bosan mendengarnya.

Elgard bangkit dari duduknya.

"Mau kemana Elgard?"

"Mau ambil MacBook di kamar karena data-data ini enggak bisa—"

"Elgard cukup!" sela Alesha marah.

Elgard mengernyitkan dahi. Kenapa Alesha tiba-tiba meninggikan suaranya?

"Untuk apa kamu ngajak aku liburan kalau selama liburan ini kamu nyuekin aku."

"Kapan aku nyuekin kamu? Aku fleksibel kok nemenin kamu kemana aja yang kamu mau, tapi sekarang aku benar-benar harus selesaikan ini dulu."

Selalu saja jawaban Elgard seperti template dan Alesha benci itu. Ya, Elgard memang menemani Alesha kemana pun Alesha mau tapi Elgard selalu tidak fokus, pikirannya seperti tertinggal di suatu tempat. Tatapan matanya tidak bisa fokus hanya pada Alesha seorang. Sepertinya memang benar Elgard sedang banyak pikiran.

Alesha hendak berlalu dari hadapan Elgard untuk menuju kamarnya namun ...

Elgard memeluk Alesha dari belakang. "Maafkan aku kalau sikap aku yang kayak gini nyakitin hati kamu."

Alesha masih kesal dengan Elgard.

"I love you and you know it," bisik Elgard di telinga Alesha.

Alesha memutar tubuhnya pada Elgard, "Buktikan kalau kamu sayang sama aku, Elgard."

Elgard menjauh dari Alesha. Ia mengerti apa yang Alesha mau tapi jujur, ia belum bisa. Tubuhnya, hatinya tak terasa bergetar kala mendapatkan sentuhan dari Alesha. Dan itu sudah dibuktikan saat malam di mana mereka tiba disini. Ia dan Alesha hampir saja bercinta jika Elgard tak menyudahi itu. Dan karena alasan itu lah, sampai sekarang Alesha selalu minta bukti sayang itu padanya. Elgard sendiri tak mengerti kenapa ia tak bisa memenuhi apa yang Alesha mau.

BITTERSWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang