Setelah Dinda memakaikan pakaian terbaiknya pada Dilan, tak lama kemudian Elgard datang untuk menjemput Dilan.
"Papa," seru Dilan kala melihat Elgard.
"Dilan udah siap?"
"Udah dong, Papa."
Kemudian Elgard menciumi Dilan dan membauinya. "Hmm, jagoan Papa wangi sekali."
Dilan tertawa geli kala Elgard terus menciuminya hingga ke telinga dan juga leher.
Elgard menyodorkan paper bag berisi makanan pada Dinda. Jika bertamu ke rumah orang, ia memang tak terbiasa datang dengan tangan kosong.
"Buat kamu. Aku tadi beliin ini sekalian lewat."
Dinda hendak menolak tapi kemudian ia pun menerimanya tanpa mengucapkan terima kasih.
"Kalau begitu kami pergi," pamit Elgard.
"Dadah Mama."
Dinda tersenyum dan melambaikan tangannya pada Dilan. Ia berharap semuanya berjalan dengan lancar dan ia juga berharap Dilan menerima Alesha dengan baik.
***
"Hai, namanya siapa sayang?" Alesha menyodorkan tangan pada Dilan, begitu juga Dilan sebaliknya.
"Aku Dilan Shankara, panggil saja Dilan. Kalau Tante cantik siapa?"
"Alesha Prasojo, tunangannya Papa."
Dilan mengernyitkan dahi.
"Tunangan itu apa, Pa?" tanya Dilan pada Elgard.
Elgard tersenyum atas pertanyaan polos Dilan kemudian meminta Dilan duduk terlebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET
RomansaELGARD DECLAN GENTALA tak pernah menyangka akan kembali bertemu dengan cinta pertamanya 7 tahun lalu, dengan keadaan dan status yang tidak lagi sama. Elgard membencinya. Elgard menaruh dendam padanya. Elgard menganggapnya tak ubahnya wanita simpanan...